Suriah Kecam Sanksi AS Terhadap Iran

Selasa, 07 Agustus 2018

Bualbual.com, Suriah mengecam keputusan Amerika Serikatuntuk kembali memberlakukan sanksi atas Iran. Damaskus menggambarkan langkah AS atas sekutunya itu sebagai 'ilegal' dan didorong 'kesombongan'. Gelombang pertama sanksi AS yang diperbarui mulai berlaku, Selasa (7/8). Sanksi itu membidik akses Teheran terhadap mata uang dolar AS dan industri utama Iran seperti mobil dan karpet. "Suriah dengan keras mengutuk keputusan pemerintah Amerika untuk menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadpa Iran," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri seperti dikutip kantor berita pemerintah Suriah, SANA. Sanksi atas Iran menyusul mundurnya Presiden Donald Trump dari perjanjian nuklir antara Teheran, Washington dan sejumlah negara dunia lainnya Mei lalu. "Tindakan sepihak tersebut melanggar hukum internasional dan menegaskan bahwa kebijakan pemerintah AS cenderung untuk hegemoni dan arogansi," kata pejabat Suriah tersebut. Damaskus sendiri telah lama menjadi subyek sanksi-sanksi AS. Iran mendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad selama perang dengan menyediakan dukungan politik, militer dan ekonomi. Sanksi pada Iran tampaknya bakal disusul hukuman lain dari Washington pada November dengan membidik sektor minyak yang sangat vital bagi perekonomian negeri itu. Trump menyatakan sanksi yang akan menumpuk tekanan keuangan terhadap Iran akan memaksa negeri itu mengikuti 'solusi yang komprehensif dan langgeng atas kegiatan-kegiatan agresif, termasuk pengembangan rudal dan kegiatan regional yang jahat.' AS berusaha membatasi pengaruh Teheran di Timur Tengah, termasuk dukungannya terhadap rezim Assad. Damaskus memiliki solidaritas penuh dengan Iran "dalam menghadapi kebijakan permusuhan pemerintah AS," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah. "Kepemimpinan Iran, pemerintah dan rakyat Iran akan menang," kata pejabat tersebut.   Editor:bbc Sumber: cnnindonesia.com