Survei Poltracking Pilgubri : Tak Ada yang Dominan Semua Kandidat Pilgubri Masih Berpeluang

Ahad, 25 Maret 2018

BUALBUAL.com, Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau masih memiliki peluang yang sama untuk memenangkan hati rakyat di Pilkada Seretak 27 Juni 2018 mendatang. Kesimpulan ini didapatkan lembaga survei Poltracking Indonesia setelah melakukan pengolahan temuan data hasil survei yang dilaksanakan 20-25 Februari lalu. Poltracking menurunkan 80 pewawancara untuk menanyai 800 responden yang tersebar di Riau. Poltracking melakukan survei melalui tanya jawab langsung dengan  margin eror +/- 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei dirilis Poltracking melalui konferensi pers yang dilaksanakan Minggu (25/3/2018). Menurut Peneliti Senior Arya Budi, pihaknya menyebut masing-masing masih punya peluang yang sama setelah melihat hasil survei yang di dalamnya memiliki perbedaan persentase yang tipis bahkan rata-rata di bawah angka margin eror 3,5 persen. Poltracking melakukan survei untuk beberapa kategori seperti mengukur popularitas, elektabilitas calon tunggal (gubernur tanpa wakil dan sebaliknya), elektabilitas calon berpasangan, menguji karakter personal, mengukur preferensi dan karakteristik pemilih, mengukur partisipasi hingga  kemantapan pilihan. Hasilnya, pada popularitas Andi Rachman menjadi calon yang paling populer sebesar 63,1 persen, disusul Syamsuar 46,8 persen, Lukman Edy 44,9 persen dan Firdaus 42,8 persen. Kemudian pada elektabilitas calon gubernur tanpa pasangan, Syamsuar ada di posisi teratas sebesar 19,2 persen disusul Firdaus 12,9 persen, Lukman Edy 11,6 persen dan Andi Racman 10,6 persen, lainnya 2,2 persen, tidak tahu atau tidak menjawab 43,5 persen. Responden juga diminta untuk menyebut 4 nama yang diinginkan jadi calon gubernur, nama Syamsuar disebut sebanyak 21,6 persen, Lukman Edy 17,7 persen, Firdaus 16 persen, Andi Rachman 15,1 persen, tidak tahu/tidak jawab 29,6 persen. Untuk elektabilitas calon wakil gubernur tanpa pasangan, nama Edy Natar Nasution tertinggi sebesar 14,6 persen disusul Suyatno 12,6 persen, Hardiyanto 11,2 persen, Rusli Efendi 8,7 persen, lainnya 2,9 persen, tidak jawab/tidak tahu 50 persen. Kemudian, ketika calon dipasangkan, Syamsuar-Edy mendapat data tertinggi sebesar 19,8 persen, Lukman Edy-Hardianto 17,8 persen, Firdaus-Rusli 16,4 persen dan Andi Rachman 11,2 persen serta tidak jawab/tidak tahu sebesar 34,8 persen. "Tidak ada kandidat yang dominan sehingga para calon punya peluang yang sama karena jarak perbedaannya sangat tipis bahkan di bawah angka 3,5 persen. Karena itu, menjadi kesempatan bagi para calon untuk melakukan strategi dalam memenangkan hati masyarakat," kata Arya. Arya menyebut angka tersebut merupakan potret dari perolehan calon pada saat survei sehingga bisa berubah seiring perjalanan waktu. Apalagi masih besarnya angka yang tidak menjawab, tidak tahu atau belum.menentukan pilihan. "Yang tidak kalah menariknya pula bahwa dari hasil survei kami, sebesar 57,3 persen menyebut masih bisa mengubah pilihannya, 13,2 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 29,5 persen. Ini menjadi peluang bagi para kandidat untuk terus berjuang meraih suara sebanyak-banyaknya," kata Arya.(fas)   Sumber: riaupos.co