Syamsuar: Bangga menjadi budak melayu. Siak Bisa, Riau Boleh!

Selasa, 16 Mei 2017

bualbual.com, Bupati Siak Syamsur Mengucapkan, Alhamdulillah hari ini dapat menindaklanjuti kembali wacana Kota Kembar antara Siak-Melaka dan Siak-Trengganu, yang digagas beberapa waktu lalu melalui kesepakatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Bentuk kerjasama dua negara serumpun yang dirintis ini, didasarkan pada kuatnya ikatan sejarah Kesultanan Siak di Semenanjung Melayu pada masa silam. Khusus Trengganu, kita tahu bahwa salah satu makam Sultan Siak yaitu Sultan Yahya ada di Dungun Trengganu, yang masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat di sana. Saya disambut ramah pejabat Konsulat Malaysia Hardi Hamdin dan jajarannya. Senang sekali bisa memberikan beliau cinderahati berupa Tanjak khas Siak. Kami membahas sejumlah potensi kerjasama yang dapat dikembangkan kedua pihak. Salah satu yang potensial adalah pariwisata. Negeri Istana punya ikatan sejarah tidak hanya dengan satu kerajaan saja di Malaysia, tapi dengan tiga kerajaan sekaligus. Secara tidak langsung, ikatan sejarah dan budaya ini menguntungkan bagi pengembangan pariwisata dan pelestarian warisan budaya melayu Riau. Ditargetkan 10 persen dari 11,6 juta kunjungan wisatawan negeri Jiran dapat mengunjungi Riau khususnya Siak. Selain itu dibahas jalur transportasi kapal cepat Siak-Melaka, kerjasama investasi bidang industri, serta tindak lanjut pengembangan etape lintas negara ke Melaka pada iven balap sepeda tahunan Tour de Siak (TDSi). Hasil kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kepentingan rakyat Riau. Hal terpenting lainnya, mohon doa dan dukungannya, mewujudkan Siak sebagai kota warisan dunia, menyusul Penang dan Melaka. Bangga menjadi budak melayu. Siak Bisa, Riau Boleh!(page Drs. Syamsuar Msi)