T Zulmizan: Belum Terlihat Perubahan Signifikan Karena Masa Konsolidasi 'Setahun Kepemimpinan Syamsuar- Edy'

Kamis, 20 Februari 2020

BUALBUAL.com - Sekretaris DPW PAN Provinsi Riau, T Zulmizan F Asaagaff, ikut memberikan penilaian setahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar Nasution. Saat Pilkada Riau 2018, Zulmizan merupakan Ketua Harian Koalisi Riau Bersatu (KARIB) Gabungan Parpol Pengusung Pasangan Syamsuar-Edy. Menurut Zulmizan, waktu satu tahun memang momentum strategis untuk melakukan evaluasi, tapi sama sekali tidak tepat dijadikan tolak ukur untuk menilai berhasil atau gagalnya kepemimpinan duet Syamsuar - Edy Nasution. "Setahun kepemimpinan Syam-Edy memang belum kita lihat perubahan signifikan dan berjalan relatif biasa-biasa saja. Karena ini adalah sepenuhnya masa konsolidasi dimana Syam-Edy melewati masa transisi dan meletakkan pondasi kepemimpinannya," kata Zulmizan. Jika kita merujuk kepada teori manajemen modern, kata Zulmizan, maka lima tahun periodisasi pemerintahan dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu konsolidasi (tahun ke-1), stabilisasi_(tahun ke-2 & ke-3) dan ekspansi (ke-4 & ke-5). Zulmizan kemudian mengatakan, pada masa konsolidasi pemerintahan Syam-Edy, cukup tergangggu karena tiga hal. Pertama, APBD 2019 sepenuhnya disusun oleh pemerintah sebelumnya, sehingga tidak serta-merta matching dengan visi-misi Syam-Edy. "Kedua, struktur birokrasi yang belum selaras dan sepenuhnya mendukung kinerja Syam-Edy, cukup lambat untuk bisa dilakukan reposisi, sehingga kesannya jadi kehilangan momentum. Dan ketiga, fokus kerja Syam-Edy yang terganggu oleh berbagai persoalan yang sangat menguras energi dan menyita waktu relatif lama, antara lain persoalan Karhutla yang berbulan-bulan menimpa Riau," papar Zulmizan. Ia menambahkan, waktu setahun ini masih sangat singkat bagi Syam-Edy untuk menunaikan janji politik kampanyenya. Karena ini baru masa konsolidasi, meletakkan pondasi, menyusun tim kerja birokrasi dan pembenahan di sana-sini. Karena itu, waktu satu tahun belum bisa dijadikan tolak ukur berhasil atau tidak berhasil.     Sumber: cakaplah