Tak Miliki Kartu Identitas, Warga Inhu ini Nekad Melahirkan di Teras Rumah Warga Kempas Inhil

Rabu, 05 September 2018

Bualbual.com, Ketakutan karena tak mempunyai data administratif, seorang warga Belilas, Indragiri Hulu (Inhu), nekad melahirkan di depan teras warga Kempas, Inhil, Selasa (4/9/2018). Parahnya, teras rumah tempat wanita berinisial IS (40) itu melahirkan, ternyata rumah dinas seorang bidan. Seperti diceritakan dr Syamsir, dokter yang bertugas di Puskesmas Kempas dan yang menyelamatkan IS, mengatakan bahwa IS sejak beberapa hari yang lalu memang tengah berkunjung ke rumah saudaranya di daerah Pengalihan, Kecamatan Enok, Inhil. Merasakan perutnya yang tengah hamil besar itu sudah menampakkan tanda-tanda akan melahirkan, dirinya bersama suami pun bergegas pulang ke Belilas. Belum sampai di tujuan, tepatnya di Kelurahan Kempas Jaya, Kecamatan Kempas, Inhil, ternyata sang bayi di dalam perut IS tak tahan lagi ingin melihat dunia. Dalam keadaan seperti itu sang suami yang setia mendampingi IS berusaha mencari pertolongan. Sepasang suami istri ini pun terus melanjutkan perjalanan sambil mencari pertolongan Tak disangka, tak jauh di depan, mereka melihat plank Puskesmas. Mereka pun masuk ke halaman Puskesmas yang merupakan Puskesmas Kecamatan Kempas itu. Baru saja memasuki halaman puskesmas, tiba-tiba mereka teringat bahwa mereka tak membawa satu tanda pengenal pun sebagai syarat administrasi untuk mendapatkan pelayanan. Mereka pun panik, karena uang di dompet juga tak banyak. Dalam keadaan panik seperti itu, sementara sang istri sudah sangat berat, tiba-tiba mereka melihat sebuah bangunan yang tak cukup terang di sebelah kiri Puskesmas. Mereka pun menepi ke rumah tersebut untuk beristirahat. Namun tak disangka saat beristirahat itulah IS tak tahan lagi dan akhirnya melahirkan sendiri di teras rumah yang ternyata merupakan rumah dinas bidan Puskesmas Kempas. Saat berjuang melahirkan sendirian itulah, salah seorang perawat yang bertugas Piket di Puskesmas 24 jam itu, melihat mereka. Melihat keadaan darurat itu, sang perawat pun segera memanggil dr Syamsir yang juga bertugas piket pada malam itu. IS pun akhirnya berhasil diselamatkan berkat kerja sigap dr Syamsir dan tim, serta melahirkan seorang bayi laki-laki sehat dg berat badan mencapai 4 kilogram. "Alhamdulillah, ibu dan bayi laki-laki yang dilahirkan itu saat ini sudah kami urus dan dalam keadaan sehat. Bayinya sehat dengan berat badan 4 kilogram dan panjang badan 50 cm. Lahir sekitar jam 22.30 WIB," jelas dr Syamsir. dr Syamsir sendiri, sempat menyesali apa yang telah dilakukan IS dan suaminya. Ketakutan karena tak memiliki syarat administrasi serta tak memiliki uang membuat mereka nekad melahirkan sendiri. "Padahal kami sebagai petugas kesehatan, pasti akan melayani mereka walaupun keadaannya begitu. Apalagi ini darurat, walaupun mereka bukan warga Inhil, pasti kami layani. Dan ini sudah menjadi kewajiban kami karena kami dulu sebelum bertugas sudah bersumpah," tegas dr Syamsir.(***)