Tal Kunjung di Perbaiki, Warga Dua Kec di Inhil Bentangkan Spanduk 'Untuk Sementara Kendaraan Roda Empat tidak Bisa Melewati Jembatan'

Senin, 09 November 2020

BUALBUAL.com - Bentangkan Spanduk Protes terhadap Kondisi jalan utama penghubung dua kecamatan di Indragiri Hilir rusak parah. Bahkan kondisi jalan yang menghubungkan kecamatan Keritang dan Kecamatan Reteh ini sangat memprihatinkan. Seluruh badan jalan di wilayah ini dipenuhi lubang. 

Dengan kondisi jalan yang rusaknya cukup parah membuat pengendara sulit untuk bisa menemukan badan jalan yang mulus di wilayah tersebut. Mulai terlihat dari Desa Sei Gergaji menuju ke Seberang Pembenaan, Sanglar hingga ke Pulau Kijang Kecamatan Reteh.

Warga di wilayah ini sudah berpuluh-puluh tahun menantikan jalan yang mulus. Namun hingga saat ini impian tersebut belum bisa diwujudkan oleh pemerintah daerah.

Parahnya lagi, tidak hanya jalan saja yang kondisinya memprihatinkan, namun sejumlah jembatan di wilayah ini juga banyak yang roboh. Sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Sangking kesalnya, warga pun memasang spanduk putih ditengah jalan yang bertuliskan "untuk sementara kendaraan roda empat tidak bisa melewati jembatan ini, harap maklum".

Sidik salah seorang warga Sei Gergaji, Kecamatan Keritang, Senin (9/11/2020) menceritakan, kondisi jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan cukup parah ini sudah terjadi sejak lama. Namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari pemerintah untuk memperbaikinya.

"Masyarakat akhirnya secara swadaya dan gotong-royong menimbun jalan dan jembatan yang rusak itu supaya bisa dilewati. Minimal kendaraan roda dua bisa lewat lah, karena kalau nunggu pemerintah entah kapan baru diperbaiki," ujar Sidik yang kecewa karena jalan rusak di desanya tersebut tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah. 

Disejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusaknya cukup parah terpaksa diakal-akali oleh warga setempat. Diantaranya adalah dengan memasang batang kelapa di jembatan yang runtuh tersebut. Begitu juga di sejumlah ruas jalan yang lubangnya cukup dalam, warga juga memasang batang kelapa agar jalan tersebut bisa dilewati.

"Kami mohon agar pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi bisa membantu pembangunan jalan di daerah kami ini. Karena sudah bertahun-tahun jalan di daerah kami ini memang tidak pernah ada bagusnya," kata warga mencurahkan rasa kecewanya kepada pemerintah daerah. 

Akibat kondisi jalan yang jelek dan sulit dilewati kendaraan tersebut ternyata tidak hanya menyulitkan warga yang akan melintas. Namun dampak lainya juga berimbas terhadap merosotnya harga panen perkebunan dan sawah di daerah tersebut. 

Seperti diketahui, di dua kecamatan ini, mayoritas penduduknya adalah bertani padi, kelapa, pinang dan sawit. Namun sebagian besar adalah petani kelapa.

"Harga kelapa disini murah sekali, tak sampai Rp 1000 per butirnnya, orang mau kesini malas, karena jalanya jelek," keluhnya.