Telat Bayar Uang SPP Hingga Drop Out dari Kampus, Nazaruddin Laporkan Rektor UIN Suska ke KASN, Komnas HAM Hingga KPK

Selasa, 09 April 2019

BUALBUAL.com, PEKANBARU - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Prof Akhmad Mujahidin dilaporkan wali mahasiswa ke ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KSN), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kementerian Agama (Kemenag), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Istana Negara. Pasalnya kampus dibawah pimpinan Prof Akhmad Mujahidin itu diduga memberhentikan atau drop out dua mahasiswa, tanpa ada pertimbangan atau kebijakan untuk mempertahankan mahasiswa tetap bisa menyelesaikan studinya. "Jadi hari ini saya baru dari KASN dan Komnas HAM. Kemarin saya ke Kemenag, mungkin besok saya akan ke KPK dan Istana Negara menuntut keadilan anak saya dan rekannya," kata wali mahasiswa, Nazaruddin, Selasa (9/4/2019). Lebih lanjut dia menjelaskan, kronologi anak dan rekannya dikeluarkan dari kampus UIN karena telat membayar uang SPP satu hari. "Waktu anak saya mendaftar sidang tanggal 1 Maret, katanya pendaftaran tutup dan di DO. Padahal hanya telat bayar SPP satu hari, itu pun bukan karena disengaja tapi karena tak ingat, sebab saat itu dia sedang sibuk melakukan perbaikan skripsi, tak terpikir harus membayar SPP," terangnya. Atas persoalan itu, sebut dia, anaknya sudah menemui rektor dan rektor menyatakan siap membantu, namun harus ada surat pertanyaan wali mahasiswa yang menyatakan keterlambatan bayar SPP karena khilap. "Surat itu sudah diterima rektor dan dikasih stafnya. Ternyata ditunggu sampai satu bulan belum ada kejelasan, dan rektornya sulit ditemui karena sibuk ke Jakarta," katanya menceritakan. Tak sabar, Nazaruddin pun menemui Rektor UIN Suska Riau menjelaskan persoalan yang dihadapi anaknya. "Saya sudah menemui rektor pada 11 Maret, dan rektor mengatakan anak bapak wajib ditolong, karena kebijakan rektor kan ada, kasihan anak-anak," ujarnya. Bahkan persoalan ini sudah didengar langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar. Dimana gubernur sudah meminta Rektor UIN Suska untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Tak hanya itu, saat  Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Gubernur Riau datang ke UIN Suska, saya bertemu langsung dengan rektor dan gubernur. Saya tanya bagaimana dengan status DO anak saya, rektor menyatakan siap, ternyata sampai sekarang juga tidak ada," tukasnya.
Sumber : Cakaplah