Tenyata Ini Penyebab Luhut Tak Nyaleg Nantinya

Jumat, 26 Januari 2018

Bualbual.com, Politisi nyentrik Ruhut Sitompul tak tertarik untuk kembali mendaftarkan diri sebagai calon legislatif untuk DPR RI periode 2019-2024.

Mantan anggota DPR RI dua periode dari Fraksi Demokrat ini mengaku sudah tak tertarik lagi menjadi wakil rakyat. Ruhut merasa sudah tidak nyaman dengan lingkungan kerja di Senayan.

"Aku tuh orang yang bebas. Tapi lingkungan susah untuk kerja karena aku enggak bisa kompromi kaitan dengan korupsi," kata Luhut(26/1/2018).

Ruhut mengatakan, alasan ini juga yang akhirnya membuat dia mundur dari DPR pada 2013 lalu. Ia lebih memilih fokus untuk menjadi tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang saat itu maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Namun, Ruhut harus menelan pil pahit karena pasangan tersebut kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kini, Ruhut mengaku tengah sibuk membantu Presiden Joko Widodo. Meskipun ia mengakui tak mendapatkan gaji atau jabatan struktural di pemerintahan, namun Ruhut mengklaim banyak membantu di belakang layar.

"Bantu Pak Luhut, bantu Presiden," kata politisi kelahiran Medan ini.

Ruhut mengaku banyak membantu untuk meluruskan informasi yang salah di masyarakat terkait kepemimpinan Jokowi. Ia juga aktif memberikan saran dan masukan kepada pemerintah.

Menurut Ruhut, aktivitasnya sebagai relawan Jokowi ini akan terus ia lakukan meskipun tak diberi jabatan.

"Dia (Jokowi) selalu tiap ketemu aku bilang, 'Bapak sabar ya'. 'Oh enggak Pak, aku tetap bantu Bapak. Jangan khawatir. Aku akan bantu terus seperti sepuluh tahun aku pasang badan ke Pak SBY," kata Ruhut.

Ruhut juga menegaskan, saat ini statusnya masih sebagai kader Partai Demokrat.

Hanya saja, ia tidak lagi aktif setelah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mencopotnya dari koordinator juru bicara Partai Demokrat.

Meski begitu, Ruhut mengaku tetap memiliki hubungan yang baik dengan SBY. Pemeran Poltak dalam sinetron Gerhana ini juga menegaskan, ia tidak akan pindah partai meski banyak pinangan yang datang.

"Banyak (partai yang mengajak jadi caleg). Semua mau kasih nomor urut satu. Secara diplomatis, aku bilang Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," kata Ruhut, yang juga pernah menjadi politisi Partai Golkar.

Tawaran yang datang itu, menurut Ruhut, tak terlepas dari kedekatannya dengan para ketua umum partai politik.

Ia mengaku dekat dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Partai Hanura Oesman Sapta Odang.  Namun, semua tawaran yang datang dari partai-partai itu ia tolak secara halus.

"Aku bilang, 'Sudahlah kasih kesempatan ke yang lain. Tapi jujur saja kalau aku dijadikan calon, paling tidak mereka sudah dapat satu kursi. Pasti menang'," kata Ruhut sambil tertawa.*(kompas).