Terkena Jerat Pemburu, Kondisi Inung Rio 'Hariamu' Membaik

Kamis, 28 Maret 2019

BUALBUAL.com, Kondisi Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae yang dievakuasi karena terkena jerat pemburu di Pelalawan, Riau, sudah mulai membaik. 'Kucing besar' yang diberi nama Inung Rio itu menjalani perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menyebutkan, saat ini Inung Rio mulai agresif. Harimau jantan berusia 4 tahun itu sudah bisa mandiri dan akan menjalani karantina selama 14 hari. "Sudah  jalan untuk minum sendiri, makan daging  2 kilogram lebih yang disiapkan. Luka di kaki masih diobati," tutur Suharyono, Kamis (28/3/2019). Mantan Kepala BBKSDA Bali ini berharap Inung Rio sembuh lebih cepat dan tidak diamputasi. "Diharapkan bisa sembuh secepatnya tanpa harus diamputasi," ungkapnya. Suharyono menyebutkan, sejak dievakuasi akhir pekan lalu dan menjalani perawatan, kaki Inung Rio yang infeksi mulai mengecil. Rekam medik dilakukan secara menyeluruh. "Hari ini rencana akan rekam medik," tambah Suharyono. Selama perawatan, Inung Rio akan diperhatikan oleh 4 dokter hewan dan para medis dari BBKSDA Riau dan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya. Jika luka di kaki kiri Inung Rio sembuh, selanjutnya akan dipertimbangkan untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya. Namun terlebih dahulu dilakukan konservasi, lokasi yang tepat untuk Si Belang itu. "Harimau Sumatera habitat aslinya ada di hutan gambut. Sehingga mau tidak mau alternatif pelepasliaran harus di hutan rawa," ungkap Suharyono. BBKSDA juga harus menjamin ketersediaan pangan di lokasi akan dilepaskannya. Ada binatang liar yang jadi buruan, seperti rusa, dan babi. "Harus ada kesesuaian jenis habitat dan ketersediaan pangan," tutup Suharyono.
Sumber : Cakaplah