BUALBUAL.com - Basamo adalah inisiatif kolaborasi antara Save the Children dan WWF Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan konservasi sumber daya alam melalui tiga pilar pendekatan perlindungan anak, pendidikan, dan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
Kegiatan Diseminasi Hasil Sustainable Livelihood Approach (SLA) bagi pemangku kepentingan di Kabupaten Kuantan Singingi ini digelar di Aula Hotel Angela, Teluk Kuantan, Selasa (22/04/2025).
Tujuan pelaksanaan Sustainable Livelihood Approach (SLA) adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan penghidupan di desa mereka.
Hal itu disampaikan langsung oleh BASAMO Program Coordinator, Margaretha Nurrunisa dalam sambutannya kepada audiens yang hadir di acara tersebut.
“Pelaksanaan Sustainable Livelihood Approach (SLA) telah dilaksanakan di tiga desa, yakni Desa Teluk Beringin, Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Pangkalan Indarung. Di Desa Pangkalan Indarung, kegiatan berlangsung dari tanggal 8–13 Juli 2024 dengan jumlah peserta 29 orang. Di Desa Lubuk Ambacang, kegiatan dilaksanakan tanggal 16–22 September 2024 dengan 21 peserta. Sedangkan di Desa Teluk Beringin, kegiatan berlangsung tanggal 28 Oktober–3 November 2024 dengan 39 peserta. Pesertanya terdiri dari perwakilan pemerintah desa, masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, kelompok petani, dan kelompok perempuan," ujar Margaretha Nurrunisa.
Lebih lanjut, Margaretha menyebutkan bahwa hasil dari SLA ini penting untuk disebarluaskan kepada berbagai pihak terkait, sehingga bisa menjadi referensi bagi pemangku kepentingan dalam memperkuat upaya pengembangan mata pencaharian berkelanjutan di Kabupaten Kuantan Singingi.
“Untuk itu, Save the Children bersama WWF akan menyebarluaskan hasil SLA ini melalui kegiatan Diseminasi Hasil SLA bagi pemangku kepentingan di Kabupaten Kuantan Singingi," jelas Margaretha.
Sementara itu, Bupati Kuantan Singingi Dr. H. Suhardiman Amby, MM, yang diwakili oleh Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kuansing, Drs. Rustam, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati dalam acara tersebut.
“Kami mewakili Bupati Kuansing, memohon maaf kepada peserta workshop Diseminasi Hasil SLA, karena Pak Bupati sedang menjalankan tugas dinas luar. Beliau juga menyampaikan salam Assalamualaikum," ujar Rustam.
Dalam arahannya, Rustam menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mendukung penuh kegiatan Diseminasi Hasil SLA ini.
"Untuk sama-sama kita ketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi mendukung penuh kegiatan Diseminasi Hasil SLA dari WWF ini. Kegiatan ini sudah sejalan dengan roda pemerintahan daerah, terutama dalam bidang pendidikan, perlindungan anak, dan lingkungan hidup. Pendidikan menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah daerah. Pak Bupati telah menekankan pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan pendidikan, antara lain dengan mengirim anak-anak berprestasi di tingkat SLTA untuk melanjutkan pendidikan di universitas-universitas papan atas di Indonesia, dengan pembiayaan dari pemerintah daerah," terang Rustam.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya-jawab bersama peserta workshop, kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama.