Tim Kukerta Unri di Desa Sido Mukti, Pelalawan Produksi Hand Sanitizer

Kamis, 03 September 2020

BUALBUAL.com - Tim Kukerta Balek Kampung Universitas Riau (Unri) di Desa Sido Mukti Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan memproduksi hand sanitizer dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.

Mahasiswa - mahasiswi kukerta balek kampung Universitas Riau di Desa Sido Mukti berjumlah 10 orang yaitu,  Anggun Azari selaku ketua, Sri Fitri Indayani selaku Wakil ketua, Rahmah Mailani Areta selaku Seksi Kegiatan, Eka Dewi Susanti selaku Bendahara, Tika Riyanto selaku Sekretaris I, Mutiara Amalia Nuril selaku Sekretaris II, Ayu Wulandari selaku seksi konsumsi, Amiril Mukminin bagian kominfo, Andika Pratama bagian Kebersihan, dan Alwinsyah Putra bagian Humas.

Anggun Azari selaku ketua menjelaskan, kukerta tahun 2020 ini berbeda pada tahun - tahun sebelumnya. Kukerta Balek Kampung ini kami kembali ke kampung asal kami (Pelalawan) guna mengabdi kepada masyarakat. Kami menjalankan kegiatan ini pun hanya 30 hari dan kegiatannya pun terbatas dan harus pandai pilih-pilih guna menghindari penyebaran Covid-19. Kegiatan boleh, tapi dibatasi jumlah partisipannya dan pastinya harus selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Kukerta Balek Kampung merupakan skenario kukerta alternatif karena kondisi wabah pandemi Covid-19 yang belum membaik sampai akhir tahun 2020 dengan tujuan sebagai perwujudan peran Kukerta Unri dalam penanganan wabah pandemi Covid-19. Pilihan topik program untuk Kukerta Balek Kampung Universitas Riau tahun 2020 mencakup potensi desa, ketahanan pangan, lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Salah satu kegiatan yang kami lakukan guna mengisi program kerja selama 1 bulan tersebut, salah satunya memproduksi dan membagikan Hand sanitizer secara gratis kepada seluruh warga di Desa Sido Mukti," kata Anggun.

Rahmah Mailani Areta selaku seksi kegiatan menjelaskan cara pembuatan hand sanitizer ini sangatlah mudah untuk dilakukan yaitu dengan mengukus daun sirih yang sudah diberi air bersih kemudian jika daun sirih sudah berubah warna dan layu, dan air rendaman daun sirih sudah berubah warna, maka air daun sirih sudah bisa didinginkan lalu dicampur perasan jeruk nipis dan air dengan perbandingan 4:1:5.

"Nah setelah selesai, tinggal packing dan diberikan label khas tim Kukerta kami. Setelah itu baru kita bagikan hand sanitizer tersebut kepada masyarakat. Selain agar masyarakat lebih peduli dengan kebersihan dan kesehatan juga untuk memotivasi agar muncul ide-ide kreatif lainnya," lanjutnya.

"Hand sanitizer yang kami produksi ini tanpa menggunakan alkohol, lebih aman, lebih ekonomis, mudah dibuat, dapat diproduksi dalam skala rumahan, dari bahan-bahan alami, mudah didapat, dan masih banyak kelebihan lainnya," ungkap Rahmah.

"Kegiatan kami ini diapresiasi baik oleh pihak Kantor Desa dan beberapa aparat lainnya. Program ini cocok diterapkan dan disosialisasikan dikala Pandemi Covid-19 seperti saat ini," tutupnya.