Tim Matahari Sastra Jelau Tanah Jantan Gelar kegiatan Seni budaya di Desa Semukut Kepulauan Meranti

Ahad, 01 Desember 2019

BUALBUAL.com - Tim Matahari Sastra Riau lakukan berbagai kegiatan seni budaya di Desa Semukut Kepulauan Meranti pada 29-30 November 2019 dalam rangka sastrawan jelau tanah jantan. Kegiatan pertama melakukan pentas seni dan pengajaran sastra di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin. Griven H. Putera selaku ketua Tim Matahari mengucapkan terima kasih kepada Kepala Madrasah yang telah menyambut kehadiran mereka dengan antusias. Griven berharap Agar kegiatan ini dapat memotivasi anak madrasah agar gemar membaca dan menulis, termasuk sastra. "Tujuan kami berkunjung, selain untuk silaturahim juga ingin memotivasi generasi ke depan agar mencintai buku, gemar membaca dan menulis," ungkap peraih Anugerah Sagang kategori buku Pilihan tahun 2019 ini. Lebih lanjut Griven menyampaikan bahwa bersastra itu membuat orang agar berbudi. "Sesuai motto Tim Matahari Sastra, dengan sastra hidup berbudi, dengan karya hidup abadi, dibingkai agama baru berarti maka diharap anak madrasah memiliki kemampuan bersastra agar hidup berbudi dan berkarya sesuai dengan nilai agama," ungkapnya. Sementara kepala Madrasah Hidayatul Mubtadiin, Tatang Hadi mengucapkan terima kasih karena para sastrawan Riau telah sudi berkunjung ke MA Hidayatul Mubtadiin. "Semoga materi menulis sastra di kelas dan eksplorasi di alam terbuka yang dilakukan para sastrawan dapat memotivasi siswa dan siswi agar semakin gemar membaca dan menulis," ungkap Tatang. Hadir pada kesempatan itu sejumlah sastrawan Riau, seperti TM Sum, Zamhir Arifin, Bambang Kariyawan, Riki Utomi, Siti Salmah, Eko Ragil ar - Rahman, Muhammad de Putra, TM Fauzi dan Said Mahdi. Di pihak sekolah, selain kepala madrasah juga hadir wakil kepala serta majelis guru serta siswa, bukan saja dari MA Hidayatul Mubtadiin tapi juga dari siswa SMP Sekecamatan Pulau Merbau. Pada pentas seni dan sastrawan masuk kelas tersebut juga bersempena kegiatan perpisahan PPL mahasiswa STAI Selatpanjang. Selain pembacaan puisi oleh para sastrawan Riau juga ditampilkan beberapa penampilan seni seperti tari persembahan, pencak silat, dance ala anaj madrasah serta pembacaan puisi oleh siswa. Seusai melaksanakan sejumlah kegiatan di MA Hidayatul Mubtadiin, para sastrawan diajak kepala desa Semukut, Ibrahim dan kepala madrasah Tatang Hadi berwisata ke Pantai Kayu Ara (kampung yang sudah ditinggalkan penduduknya). Di samping menikmati pemandangan pantai yang indah tapi sudah mengalami abrasi, para sastrawan juga melihat Mesjid dan rumah yang sudah ditinggalkan. Dari Kampung Kayu Ara , para sastrawan pun beranjak melihat secara langsung Bangsal Pembuatan Arang di tepi Selat Rengit. (***)