TNI Tak Netral di Pemilu, Karir yang Akan Jadi Sanksinya

Kamis, 20 September 2018

Bualbual.com, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan peringatan khusus kepada seluruh personelnya jelang Pemilu 2019. Sanksi berat sudah menanti anggota TNI yang tidak netral di pesta demokrasi. "Kalau tidak netral, sanksinya sangat tegas. Karir sanksinya. Kalau karir, sudah selesai," kata Hadi Tjahjanto di sela melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Kota Jogjakarta, Kamis (20/9). Demi menjaga netralitas anggota TNI, Hadi telah mengeluarkan buku saku. Tujuannya untuk menjadi pegangan kepada para prajurit yang bertugas di lapangan. "Saya minta kalau ada yang melihat silakan lapor ke Puspen (Pusat Penerangan TNI). Akan kami tindaklanjuti," ucap Hadi Tjahjanto. Anggota TNI jelas tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Bila melanggar, maka sudah jelas harus pensiun. "Kalau masih anggota TNI nggak boleh berbuat apa-apa (berpolitik)," tegas Hadi Tjahjanto. Saat memasuki masa kampanye pada 23 September mendatang, TNI akan berkoordinasi dengan kepolisian. Hal itu Dalam rangka pengamanan pemilu. Baik Pileg maupun Pilpres 2019. Sementara saat ziarah, Hadi Tjahjanto mendoakan beberapa Panglima Besar. Seperti Jenderal Besar Soedirman, Jenderal TNI Urip Sumohardjo, dan Menteri Soepeno. Kemudian dilanjutkan berkunjung ke Museum Jenderal Soedirman di Jalan Bintaran Kota Jogjakarta. Selepas itu baru ke Museum TNI AU Ngoto di Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Di Ngoto terdapat makam Komodor Muda Udara A. Adisutjipto dan Komodor Muda Udara Abdul Rachman Saleh. Di Museum Ngoto juga ada replika pesawat Dakota yang diterbangkan kedua pahlawan itu. "Ziarah ini memperingati HUT ke-73 TNI dan bagian dari kegiatan ini kami laksanakan mulai dari makam proklamator Bapak Ir Soekarno di Blitar. Kemudian makam KH Abdulrahman Wahid. Lalu Jenderal Besar Muhammad Soeharto," papar Hadi.   Editor : bbc | Sumber : Jawapos.com