Ungkapan ’NU Jadi Fosil jika Jokowi Kalah’ BPN Anggap Menyesatkan

Kamis, 21 Maret 2019

BUALBUAL.com, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga merasa jadi tertuduh saat ada ulama yang berceramah dengan mengatakan bahwa ajaran-ajaran Nahdlatul Ulama akan dihapuskan jika Joko Widodo-Ma’ruf Amin kalah dalam pemilu 2019. Menurut Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto, pernyataan itu menyesatkan dan cenderung menyerupai fitnah yang kejam. "Kalau Ma'ruf Amin kalah, maka Prabowo-Sandi yang menang. Berarti yang dituduh Prabowo-Sandi. Kalau Prabowo-Sandi menang, kira-kira terjemahannya, tahlilan hilang, zikir hilang, NU tinggal menjadi fosil. Ini fitnah yang kejam. Ini pernyataan yang menyesatkan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Yandri di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019. Menurutnya, daya rusak persoalan itu lebih besar karena dianggap sebagai propaganda yang memecah belah umat. Ia berharap Ma'ruf yang ada di tempat itu menyetop ceramah itu tapi tak dilakukan. Yandri tak mengetahui alasan Ma’ruf Amin tak menghentikan ceramah itu: entah setuju atau tidak setuju. Namun dia mengingatkan, pemilu bukanlah ajang memecah belah masyarakat. “Bukan ajang meniadakan kelompok satu, dan menginjak kelompok lain.” “Ini adalah pesta demokrasi, yang bertarung anak bangsa semua. Siapa pun yang menang, kita hormati, dan tidak mungkin Prabowo-Sandi menghilangkan tahlilan," katanya.
Sumber: VIVA