Unjuk Rasa di Bundaran Ratik Togak, Mahasiswa Minta Aparat Hukum Konsisten Usut Tuntas Dugaan Korupsi RSUD Rohul

Selasa, 06 Agustus 2019

BUALBUAL.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Negeri (Ampun) Rokan Hulu, Selasa (6/8/2019) menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Ratik Togak, Pemantang Baih Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah. Mereka menuntut aparat hukum mengusut tuntas dugaan Korupsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rohul seperti pengadaan alat kesehatan (Alkes), dana BLUD RSUD Rohul, dan pembangunan lanjutan RSUD tahun anggaran 2016. Dengan membentangkan spanduk serta poster, pengunjuk rasa mendesak aparat penegak hukum memeriksa Direktur RSUD Rohul periode 2016. Dimana diketahui, pada pariode tersebut jabatan Direktur RSUD dijabat Wildhan Asfan Hasibuan dan Plt Direktur M. Yaqub. Selain itu, mahasiswa juga meminta aparat hukum memeriksa PPK pembangunan lanjutan RSUD Rohul tahun anggaran 2016 dan juga Kadis Kesehatan periode 2016. Koordinator Aksi Andrizal Serombou dalam orasinya meminta Pemkab Rohul bertanggung jawab atas mangkraknya Gedung RSUD Rohul yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Kami dari Ampun Rohul menilai pembangunan lanjutan RSUD Rohul tahun anggaran 2016 sangat tidak rasional jika dilihat dari kondisi bangunan RSUD Rohul saat ini,” Dugaan tersebut lanjut Andrizal didasari laporan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) bahwasanya pekerjaan pembangunan lanjutan RSUD Rokan Hulu tahun 2016 sudah selesai 100 persen namun faktanya tidak. “Kami dari Ampun Rohul menilai TP4D dan aparat penegak hukum yang ada di Rohul seakan-akan tutup mata atas mangkraknya bangunan RSUD Rohul,” ucapnya. Para pengunjuk rasa mengingatkan aparat Hukum untuk konsisten dalam tugasnya dan jika aparat penegak hukum tidak konsisten, berarti aparat penegak hukum ikut melegalkan dugaan korupsi yang ada di tubuh RSUD Rohul. Aksi unjuk rasa berlangsung aman dan damai serta mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Setelah menyampaikan orasinya masa membubarkan diri dengan tertib.   Sumber: cakaplah