Ustadz Somad: Klarifikasi Terkait Kericuhan di Denpasar Bali

Ahad, 10 Desember 2017

Bualbual.com, Menjelang berdakwah di Masjid An-Nur, Denpasar, Bali, dai kondang asal Pekanbaru, Riau, Ustadz Abdul Somad sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan. Sebab, kedatangan Ustaz Somad kemarin diadang sejumlah oknum anggota ormas. Mereka menentang kehadiran sang ustaz meski alumnus Al Azhar Cairo Mesir itu ternyata sudah diundang sejak enam bulan lalu. Saat dikonfirmasi, awalnya ada isu jika penolakan dirinya datang dari ormas Anshor dan Banser. Akan tetapi, keduanya menolak dan melakukan klarifikasi tidak kenal dengan ormas yang menolak kedatangannya. "Kemudian ada juga pihak-pihak yang mengaku mendapatkan potongan video-video di media sosial yang menuduh saya anti kebhinkekaan. Saya kemudian klarifikasi didampingi kapolres, dandim dan pihak terkait kalau semua tidak seperti yang dituduhkan," ujarnya dilansir RMOL.co (Jawa Pos Grup), Jumat (8/12/2017). Akan tetapi, dia tetap mengimbau masyarakat khususnya umat muslim di Indonesia tidak terprovokasi. Diakuinya, dirinya akhirnya tetap melanjutkan tabligh akbar selama 1 jam 40 menit. "Tadi (kemarin) saya ceramah sekitar 100 menit, 1 jam 40 menit. Setelah itu kembali hotel. Saya sehat dan aman. Tolong sampaikan ke seluruh umat muslim di Indonesia. Kita orang-orang yang cinta kedamaian. Saya akan tetap melanjutkan dakwah saya sesuai jadwal di Bali," tuturnya. Selepas berdakwah di Masjid An-Nur, dia pun dikawal dan diiringi salawat oleh jamaah umat Islam di Bali. Menurut jadwal yang didapat redaksi, Ustadz Somad akan kembali melanjutkan ceramahnya di Masjid Baiturrahmah, Kampung Jawa Wanasari, Sabtu (9/12/2017) pada pukul 04.30 WITA dan tabligh akbar pada pukul 20.00 WITA. Sejumlah organisasi masyarakat di Bali yang menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB) sebelumnya berunjuk rasa di depan Hotel Aston, Denpasar. Massa, yang membawa senjata tajam seperti parang meminta agar Ustadz Somad diusir dari Bali. Awalnya, massa hanya disilakan berunjuk rasa di depan hotel. Namun, mereka kemudian merangsek masuk. Polisi terpaksa memediasi perwakilan massa dengan pihak panitia. Akan tetapi, mediasi buntu. Kelompok demonstran selanjutnya meminta Ustadz Somad mengikrarkan janji sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah Alquran yang akhirnya dipenuhi. Namun, tuntutan lain terus datang dari demonstran. Begitu negosiasi buntu, Ustaz Smad dilarikan ke kamar hotel, sementara massa di luar hotel merangsek ke dalam ruang pertemuan. Beberapa massa organisasi, seperti Ganaspati dan Laskar Bali, tampak memadati ruang pertemuan. Bahkan Sekretaris Jenderal Laskar Bali, I Ketut Ismaya, turun langsung memimpin anak buahnya. Ia meminta Kepolisian tak bertele-tele dalam memediasi. Usai negosiasi yang alot, akhirnya Ustadz Somad diizinkan untuk menggelar safari dakwah di Pulau Bali. Massa memberikan izin setelah Ustaz Somad menyanyikan lagu "Indonesia Raya", sesuai permintaan massa. Lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan Ustaz Somad di hadapan pendemo. Kendati berada di bawah tekanan massa, Ustaz Somad begitu khidmat dan tenang menyanyikan lagu kebangsaan tersebut. "NKRI harga mati," pekik Ustaz Somad usai menyanyikan lagu "Indonesia Raya".***(mam/JPG)