Wardan: di Musda IKA UR Inhil Ceritakan Kenangan Terindah

Jumat, 26 Mei 2017

bualbual.com, Universitas Riau (UR), ternyata menyimpan kenangan yang tak terlupakan bagi Bupati Indragiri Hilir, H M Wardan. Walau orang nomor satu di negeri hamparan kelapa dunia itu bukan tamatan universitas nomor satu di Riau tersebut, ternyata dia pernah kuliah satu semester disana. "Sebelum saya kuliah di APDN, saya terdaftar sebagai mahasiswa UR. Saya mendaftar ke APDN, kala itu saya sedang menjalani kuliah semester 1 di UR," ucap Wardan mulai bercerita, disela sambutannya saat membuka Musda Ikatan Keluarga Alumni Univeristas Riau (IKA UR) Inhil di Aula Bappeda Inhil, Rabu (24/5/2017). Dikatakan Wardan, kala itu dirinya mendaftar ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang sekarang telah menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), karena dirinya berniat dapat meringankan beban orangtuanya yang memang bukan berekonomi berlebih. "Adik saya waktu itu juga ada beberapa orang yang sedang sekolah. Sementara keluarga saya bukan keluarga berlebih secara ekonomi, untuk itulah saya ingin sekali dapat meringankan beban mereka," ujar Wardan menggali kenangannya. Niat baik itu, tak disangka Wardan ternyata diijabah oleh Sang Kuasa. Dirinya lulus dan diterima sebagai mahasiswa di Akademi pencetak pejabat di Indonesia itu. Awalnya, sambung Wardan, dirinya sedikit ragu untuk berkuliah di APDN. Disamping proses perkuliahan yang sudah dijalaninya, juga sudah banyak biaya yang dihabiskan saat masuk ke Universitas Riau. "Saat dilema memuncak, orang tua saya bilang, kalo mikirkan adek masuklah APDN. Maka dengan tekad yang bulat saya melanjutkan tahapan administratif untuk masuk APDN. Tapi, status saya di Universitas Riau, diarahkan oleh seorang kawan untuk mengurus masa langkau sehingga saya tidak langsung keluar sampai saya benar-benar menjalani kuliah di APDN," tutur Wardan. Kenangan dirinya bersama UR, kata Wardan pula, tak hanya sampai disitu. Saat dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, juga terjalin kedekatan dengan UR. Itu adalah saat dirinya bersama pihak Universitas Riau berupaya mendorong keinginan calon mahasiswa untuk berkuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang kala itu sepi peminat. "Waktu itu, seingat saya tahun 2005, FKIP Universitas Riau belum jadi pilihan utama. FKIP hanya akan menjadi pilihan calon mahasiswa baru kalau dirinya tidak lulus di fakultas lain. Untuk itulah, saya diundang oleh civitas akademika Universitas Riau guna membahas upaya mendongkrak antusiaisme calon mahasiswa berkuliah di FKIP," Wardan. Akhirnya saat itu, ujar Wardan melanjutkan, dengan solusi yang digagas dan disepakati bersama oleh Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan dengan pihak Universitas Riau, FKIP Universitas Riau telah menjadi salah satu pilihan utama para calon mahasiswa. "Setiap tahun, calon mahasiswa berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk menjadi mahasiswa FKIP Universitas Riau," tukas Bupati Wardan. Dengan kenangan-kenangan yang tak terlupakan itulah, Wardan menyatakan bahwa kedekatan dirinya dengan UR tak mungkin terpisahkan. Sementara, sebagai pesannya kepada IKA UR, wardan berharap agar setelah Musda dan terbentuk strukturnya IKA UR Inhil, dapat berkontribusi nyata terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Inhil khususnya. "Sebagai universitas paling lama berdiri, saya yakin Universitas Riau telah begitu banyak berkiprah dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Provinsi Riau. Banyak alumni yang telah malang melintang di berbagai lini kehidupan menjadi pejabat di pemerintahan, anggota legislatif, pengusaha, akademisi dan lain sebagainya. Dengan begitu, saya yakin sumbangsih berupa ide, gagasan juga dapat diberikan dengan begitu banyak, terutama bagi Kabupaten Inhil ini," harapnya. Sebagai informasi, Musda IKA di kabupaten Inhil merupakan yang perdana diselenggarakan di Riau maupun nasional. Seperti dijelaskan Ketua Panitia Pelaksana, H Rudiansyah yang juga merupakan salah satu Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Inhil, dasar penyelenggaraan Musda adalah penerimaan mandat yang berisi arahan untuk pembentukan kepengurusan. Berdasarkan mandat, kata Rudiansyah, anggota Musda ini adalah seluruh alumni Universitas Riau yang terdiri dari 9 Fakultas plus 1 Fakultas program pasca sarjana yang berasal dari Kabupaten Inhil. "Untuk itulah sumber dana penyelenggaraan Musda ini berasal dari partisipasi alumni yang tidak bisa kami sebutkan secara spesifik," tukas Rudiansyah. Penerima mandat pelaksanaan Musda IKA UR Inhil, Said Syarifuddin, penyelenggaraan Musda yang telah diagendakan memang mengalami kemunduran jadwal yang disebabkan oleh kesibukan dari masing-masing panitia penyelenggara. "Semula, pada tanggal 21 mei 2017 kemarin diagendakan penyelenggaraan Musda ini, namun diundur karena kesibukan. Maka, pada hari ini, Selasa (23/5/2017) Musda baru dapat diselenggarakan dengan dibantu oleh segenap alumni," ungkap Said Syarifuddin. Lebih lanjut, papar Said Syarifuddin, pasca pembentukan, IKA UR akan mengadakan acara halal bi halal antar alumni sekaligus pelantikan para pengurus Ika UR. "Kemungkinan besar setelah hari raya Idul Fitri nanti akan diadakan halal bi hala sekaligus pelantikan pengurus Ika UR. Jadi, bulan puasa ini kami akan disibukkan untuk menyusun pengurus Ika UR," beber Said Syarifuddin. Sementara, tampak pula hadir dalam Musda tersebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil, H Dani M Nursalam dan Wakil Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Inhil, Kompol Azwar yang merupakan alumni dari Universitas Riau.(Adv/sjc)