Warga Belantaraya Kecewa: Tiga Dewan Asal Gaung Tak Kunjung Hadir Pasca Kebakaran

Sabtu, 02 Agustus 2025

BUALBUAL.com - Musibah kebakaran hebat yang melanda Lorong Pelam, Desa Belantaraya, Kecamatan Gaung, menyisakan duka mendalam dan kekecewaan besar di tengah masyarakat. Tidak hanya kehilangan harta benda, warga juga merasa diabaikan oleh para wakil rakyat yang tak kunjung hadir memberikan empati dan dukungan secara langsung.

Dalam kondisi darurat, warga harus bergerak sendiri. Ketua RT setempat yang sedang sakit membuat inisiatif sepenuhnya diambil oleh masyarakat. Warga bergotong royong menggalang bantuan, turun langsung ke jalan dan mengetuk rumah-rumah warga lainnya demi membantu para korban.

“Masya Allah, masyarakat sendiri yang turun ke jalan mencari sumbangan, sementara dewan yang dipilih rakyat belum juga terlihat batang hidungnya,” tulis Fitriadi Adi dalam unggahan Facebook pribadinya yang kemudian banyak disebarkan warga.

Desa Belantaraya sendiri berada dalam wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kabupaten Indragiri Hilir, yang pada Pemilu 2024 lalu telah memilih 6 orang anggota DPRD Inhil, yaitu:

1. Padli (Partai Kebangkitan Bangsa)

2. Samsidik (Partai Gerindra)

3. H.M Raus Walid (Partai Golkar)

4. Siska Oktavia (Partai Demokrat)

5. Yunanto Along (Partai Demokrat)

6. Mahendri (Partai Persatuan Pembangunan)

Dari enam nama tersebut, tiga di antaranya berasal langsung dari Kecamatan Gaung, yakni:

Siska Oktavia (Demokrat)

Yunanto Along (Demokrat)

Mahendri (PPP)

Hal ini semakin memperkuat kekecewaan warga, karena mereka berharap perwakilan dari daerah sendiri lebih cepat tanggap terhadap musibah yang menimpa kampung halaman mereka.

“Mau badai pun datang, kalau memang cinta rakyat, tetap akan datang. Apa pun rintangannya,” ucap seorang warga dengan nada kecewa.

Menurut warga, ketidakhadiran para anggota dewan dalam situasi genting seperti ini bukan hanya menunjukkan kurangnya empati, tapi juga menjadi catatan kelam atas komitmen mereka terhadap rakyat yang telah memilihnya.

“Dewan itu sedang tidur pekak. Nanti kalau sudah hampir habis masa jabatannya, baru turun lagi. Tapi salah kami juga yang pilih karena ambil uangnya,” kata warga lain dengan nada getir.

Kebakaran ini tak hanya menyisakan kerugian fisik, tapi juga membangkitkan kesadaran akan pentingnya kepemimpinan yang hadir secara nyata. Masyarakat kini berharap pada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera turun tangan membantu pemulihan, baik secara material maupun moral.

Musibah adalah ujian bukan hanya bagi warga terdampak, tetapi juga bagi para pemimpin. Solidaritas, empati, dan tindakan nyata sangat dinanti oleh rakyat yang sedang terluka.