Warga Temukan Bayi Laki-laki di Warung yang Terbungkus Kain

Senin, 05 November 2018

BUALBUAL.com, Sesosok bayi mungil jenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi masih hidup oleh warga di sebuah warung kawasan kompleks vila Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Minggu (4/11). Mimin Mintarsih (40) orang pertama yang menemukan bayi malang tersebut mengatakan, sebelumnya ia mendengar suara tangisan bayi saat waktu masih dini hari. Tangis tersebut bersumber dari salah satu warung tidak jauh dari tempat tinggalnya. Pagi hari kemudian, ia berusaha memberanikan diri untuk melihatnya. Saat didekati, dia melihat bayi laki-laki teronggok di meja warung yang masih tutup. "Awalnya hanya mendengar suara tangisan bayi, setelah dicari tahu ternyata bayi laki-laki tanpa menggunakan baju hanya sehelai kain penutup," kata Mimin. Saksi lainnya Wahyudin (35) seorang petugas keamanan vila menyebutkan jika posisi warung yang dijadikan tempat membuang bayi tersebut persis berada di depan gerbang vila tempatnya bekerja. "Begitu mendengar suara tangis bayi dicari sumber suara tersebut ternyata di depan pos kemananan," kata dia. Dia mengatakan, kondisi bayi laki-laki dalam keadaan sehat. Dengan tali pusar yang sudah bersih. Berat badan diperkirakan sekitar 3 kilogram. Diperkirakan usia bayi baru dua hari. "Kondisi bayi sehat, berat badannya diperkirakan sekitar 3 kilogram," ujar dia. Warga menduga bayi laki-laki tersebut diduga sengaja dibuang oleh ibu kandungnya. Warga sempat geger dan berusaha mencari tahu jejak wanita hamil di sekitar perkampungan mereka. Selanjutnya warga melaporkan peristiwa penemuan bayi tersebut ke pihak kepolisian. "Kita langsung laporkan peristiwa tersebut ke polisi untuk dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan kesehatan," kata Wahyudin. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas setempat adapun ciri-ciri bayi memiliki berat 3 Kilogram, panjang 50 sentimeter, lingkar kepala 33 sentimeter, berkulit sawo matang. "Sekarang sudah dalam perawatan di Puskesmas Cisalak," pungkas Wahyudin.   Sumber: merdeka.com