Waspada! Ini Bahaya Mengonsumsi Daging Qurban yang Tidak Diolah dengan Benar

Sabtu, 07 Juni 2025

Ilustrasi/AI

BUALBUAL.com - Menjelang perayaan Idul Adha, masyarakat Indonesia bersiap menyambut momen berbagi daging qurban. Namun, para ahli kesehatan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bahaya konsumsi daging qurban yang tidak ditangani dan diolah dengan benar.

Kontaminasi Bakteri dan Parasit

Daging yang tidak disimpan atau dimasak dengan baik berisiko terkontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria. Parasit seperti cacing pita juga bisa menginfeksi manusia jika daging tidak dimasak matang sempurna.

“Pastikan daging dimasak minimal pada suhu internal 70°C, dan semua peralatan dapur dibersihkan setelah digunakan,” ujar dr. Rina Astari, pakar gizi dari Jakarta.
(Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Keamanan Pangan Hari Raya Kurban 2024)

Risiko Penyakit Zoonosis

Hewan qurban yang tidak sehat dapat menjadi sumber penyakit zoonosis, termasuk Anthrax, Brucellosis, dan Tuberkulosis hewan.

“Pemeriksaan kesehatan hewan qurban oleh dokter hewan berlisensi wajib dilakukan sebelum penyembelihan,” tegas drh. Budi Santosa, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
(Sumber: PDHI, Protokol Pemeriksaan Hewan Qurban 2025)

Bahaya bagi Penderita Penyakit Tertentu

Konsumsi berlebihan daging merah dan jeroan dapat memicu kambuhnya penyakit seperti kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, serta asam urat.

“Pilih bagian daging rendah lemak dan jangan mengonsumsi jeroan secara berlebihan,” saran dr. Rina Astari.
(Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Panduan Pola Makan Sehat Idul Adha 2024)

Penyimpanan yang Tidak Tepat

Daging qurban yang tidak segera dibekukan atau disimpan pada suhu rendah dapat rusak dalam hitungan jam.

"Daging segar sebaiknya disimpan di freezer jika tidak langsung diolah. Daging yang berlendir atau berbau sebaiknya dibuang,” tambah dr. Rina.
(Sumber: FAO/WHO, Guidelines for Safe Meat Handling 2023)

Alergi Daging Merah

Beberapa orang dapat mengalami alergi terhadap daging merah, dikenal sebagai sindrom alpha-gal, yang memicu reaksi alergi serius. (Sumber: Mayo Clinic, Alpha-gal Syndrome Overview, 2024)

Momen Idul Adha adalah saat berbagi dan bersyukur. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga keamanan pangan. Dengan penanganan yang tepat, daging qurban dapat dinikmati secara sehat dan aman.