Wow! 100 Ribu Keluarga di Pekanbaru Berpotensi Melahirkan Bayi Stunting

Ahad, 18 Desember 2022

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB), Muhammad Amin

PEKANBARU (BUALBUAL.com) - Partisipasi masyarakat di kota Pekanbaru yang datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) masih rendah. Nilai kurang dari 50%.

Hal itu disampaikan Muhammad Amin, Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB), Minggu (18/12/2022).

Ia mengatakan, data perkembangan anak Poshandu menjadi acuan penting bagi Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) dalam hal pencegahan stunting.

“Tingkat partisipasi yang datang ke Poshandu hampir 50%. Padahal, dengan adanya data berat badan anak, kita bisa mengetahui sejak dini apakah anak tersebut menderita stunting," kata Amin.

Dikatakannya, kemungkinan terjadinya stunting bisa disebabkan oleh banyak indikator yang berperan.

“Target berat badan tahun ini adalah 80%. Kami mengimbau para orang tua warga untuk selalu menimbang anaknya secara rutin. Itu indikator kami dalam mengatasi stunting ini," jelasnya.

Dikatakan, lanjut Amin, saat ini Pemco Pekanbaru memiliki sekitar 100.000 keluarga yang berpotensi mengalami stunting. Keluarga potensial ini harus mendapat perhatian khusus agar tidak melahirkan anak stunting.

“Ada 100.000 keluarga yang berpotensi memiliki bayi stunting, sehingga perlu diantisipasi sejak dini,” ujarnya.

Menurut data Survei Situasi Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Kota Pekanbaru saat ini mencapai 11,4%. Namun, Pemco Pekanbaru optimistis angka tersebut akan menurun pada 2024. “Target 2022 sebesar 9,54%, target 2023 sebesar 7,94%, dan target 2024 sebesar 6,34% adalah,” katanya.