
BUALBUAL.com - Event Pacu Jalur, tradisi balap perahu khas Riau, kembali menjadi sorotan jelang pelaksanaannya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Salah satu lokasi yang kerap menyita perhatian adalah Kecamatan Cerenti, Kuansing, yang setiap tahunnya menjadi pusat keramaian ribuan penonton.
Namun, di balik kemeriahan lomba ini, ada pertanyaan yang selalu menarik untuk dibahas:
Berapa sebenarnya harga perahu pacu jalur?
Pembuatan perahu pacu jalur tidaklah sederhana. Harganya bisa mencapai Rp150 juta hingga Rp200 juta per unit, bahkan bisa lebih mahal tergantung bahan baku dan tingkat kesulitannya.
Sebagai gambaran, harga ini setara dengan satu unit mobil keluarga seperti Toyota Avanza terbaru atau Honda BR-V. Jadi, satu jalur yang terlihat sederhana di sungai ternyata nilainya sebanding dengan sebuah kendaraan roda empat!
Kenapa semahal itu? Jawabannya ada pada bahan baku dan proses pembuatannya yang panjang.
Perahu jalur dibuat dari satu batang pohon utuh, biasanya pohon medang yang terkenal kuat dan tahan lama. Kayu ini dipilih langsung dari hutan dengan standar khusus, yakni harus panjang, lebar, dan lurus sempurna.
“Untuk menemukan kayu yang sesuai syarat itu tidak mudah. Apalagi sekarang hutan semakin terbatas,” ungkap Rozi, salah satu pengrajin perahu jalur di Desa Pauh Ranap.
Setelah kayu ditemukan, pohon tersebut ditebang dan diangkut dari hutan menggunakan alat berat. Barulah proses panjang pengerjaan dimulai.
Rozi menjelaskan, pengerjaan perahu pacu jalur memakan waktu hingga dua bulan.
Untuk proses ini, para pembuat perahu bahkan menyewa tukang ahli dari Kuansing dengan biaya sekitar Rp30 juta.
Ukuran perahu jalur memang luar biasa. Rata-rata panjangnya 40 meter dengan lebar 120 sentimeter, cukup untuk mengangkut 50 orang pendayung sekaligus saat lomba.
Tak heran jika perahu ini bukan hanya sekadar sarana perlombaan, tapi juga simbol kebersamaan, kerja sama, dan kebanggaan desa.
Pendanaan pembuatan perahu jalur biasanya dilakukan secara gotong royong, didukung oleh desa dan pihak sponsor. Nama jalur pun tidak sembarangan, biasanya diputuskan melalui musyawarah dan meminta pendapat para tetua adat.
Jadi, harga perahu pacu jalur setara sebuah mobil baru, sekitar Rp150 juta hingga Rp200 juta. Meski mahal, perahu ini menjadi bagian penting dari tradisi Pacu Jalur yang tak ternilai harganya.
Pacu Jalur bukan hanya tentang lomba perahu, tetapi juga tentang melestarikan budaya, mempererat silaturahmi, dan menjaga identitas masyarakat Kuansing.