WS (33) Warga Bagan Batu Positif Covid-19 yang Pertama di Kabupaten Rohil

Rabu, 22 Juli 2020

Juru bicara gugus tugas penanganan Covid -19 Kabupaten Rohil Ahmad Yusuf

BUALBUAL.com - Untuk yang pertama di Daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) memiliki kasus positif Covid -19. Kasus Covid-19 ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Bernama WS (33) saat ini di isolasi di Puskesmas Baganbatu. Hal ini diumumkan oleh juru bicara gugus tugas penanganan Covid -19 Kabupaten Rohil Ahmad Yusuf, SH MH di media center Gedung Datuk Batu Hampar Jalan Perwira Bagansiapiapi.

"WS (33) bekerja sebagai petugas kebersihan di SMA swasta Baganbatu positif terjangkit kasus Covid -19," ungkapnya.

Dijelaskannya, gugus tugas Covid -19 Rokan Hilir menggalakkan untuk melakukan pemeriksaan secara masif. Baik pelaksanaan rapid tes maupun secara PCR uji swab maka dari hasil lab yang dihasilkan dari Puskesmas didapati di Baganbatu satu orang positif kasus Covid-19 atas nama WS.

"WS setelah diambil swab dan dikirim ke laboratorium Pekanbaru dinyatakan hasil swabnya positif. Namun untuk yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala, tidak ada melakukan kontak dengan pasien yang sudah terinfeksi kasus Covid -19. Bahkan tidak ada riwayat perjalanan," tuturnya.

"Kemudian pada hari ini petugas Puskesmas sudah berusaha untuk melakukan dan menelusuri traking kontak atau melakukan kontak dengan WS untuk diambil PCR atau swabnya," lanjutnya.

"Berapapun jumlah orang yang sudah melakukan kontak dengan WS akan dilakukan pengambilan swab. Kita berdoa bersama-sama dengan hasil kasus positif Covid '19 yang pertama di Rohil ini dapat menjadikan pelajaran bagi masyarakat sebagai kasus pertama dan terakhir bagi daerah Rokan Hilir sehingga tidak ada penambahan kasus positif lagi," katanya.

Sedangkan untuk para santri As Sunah di Jalan Makmur Bagansiapiapi, tambahnya juru bicara gugus tugas penanganan Covid -19 ini, pada hari Jumat lalu petugas melakukan screening kesehatan terhadap para santri di pondok pesantren As Sunnah.

"Sebanyak 123 para santri di screening saat itu. Kemudian ada 16 orang santri yang berisiko tinggi karena berasal dari wilayah zona merah,"sebutnya.

Dari hasil rapid tes, lanjutnya mengatakan hanya satu yang reaktif dan dilakukan penelusuran keluarga santri tersebut beralamat Dumai. Kemudian santri tersebut di pulangkan ke Dumai dengan kontinu petugas Puskesmas Bagansiapiapi melakukan kontak dengan petrugas puskesmas Sungai Sembilan kota Dumai untuk melakukan pemantauan.

"Kemudian di Dumai sebagai PDP yang selanjutnya pemerintah Dumai melakukan swab ternyata hasil positif," ujarnya.

Santri tersebut atas nama MF (12) perempuan namun tidak masuk dalam data kabupaten Rokan Hilir (Rohil) karena mereka masuk kasus positif kota Dumai.

Hanya saja, kata Ahmad Yusuf, para santri MF ketika di Pondok pesantren As-Sunnah tentunya ada kontak dengan teman-teman lainnya. Oleh sebab itu petugas melakukan traking kontak. Sebanyak 150 orang baik santri, santriwati dan guru maupun pengurus di pondok pesantren As Sunnah dilakukan pemeriksaan.

"Satu jam telah dilakukan tes sebanyak 70 orang dilakukan swab dan perintah Bupati dilakukan swab pada hari ini hingga selesai agar besok subuh sudah bisa dibawa ke Pekanbaru untuk diperiksa di laboratorium bio molekuler RSUD Arifin Achmad. Hal ini agar cepat mendapatkan kepastian hasil swabnya pada dua hari atau tiga hari kedepan. Kita berdoa mudah-mudahan tidak terpapar kepada santri yang lain sehingga hanya santri berasal dari Dumai tersebut yang positif Covid-19," tuturnya.

Katanya lagi, langkah pemeriksaan uji swab sudah dilaksanakan keseluruh teman-temannya yang ada di pondok pesantren As Sunah ini.

Kemudian akan dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pondok pesantren As Sunah tempat MF (12) melakukan pemondokan maupun lingkungan sekolah dan rumah WS di Baganbatu.

"Tadi rekan- rekan Puskesmas melakukan swab terhadap traking kontak terhadap WS sehingga belum dilakukan penyemprotan disinfektan," pungkasnya.