YLPK-IB Laporkan Pelaku Usaha Nakal Kepada BPKN RI dan BPH Migas

Sabtu, 07 Oktober 2017

Bualbual.com,- Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Inhil Bersatu (YLPK-IB) Kabupaten Indragiri Hilir akan mengambil tindakan untuk melaporkan 2 pelaku usaha yang diduga bermain curang alias nakal kepada Badan Perlindungan Konsumen Negara (BPKN) Republik Indonesia (RI) dan BPH Minyak dan Gas (Migas) di Jakarta. Hal tersebut sengaja ditempuh tim YLPK-IB berdasarkan laporan dari masyarakat yang berada di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) Kabupaten Inhil, bernama Eri. E yang merasa sangat dirugikan serta dari hasil penelusuran di lapangan. Menurut keterangan Eri. E kepada tim YLPK-IB, salah satu Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di desanya tersebut sangat jarang sekali buka dan bahkan sama sekali tidak pernah ada aktifitas bongkar muat minyak untuk kebutuhan masyarakat. "Setelah tim kami investigasi ke Sungai Buluh, ternyata kami menemukan kejanggalan-kejanggalan seperti yang disampaikan masyarakat," ungkap ketua YLPK-IB, Andika Alamsyah, kepada awak media, Kamis (5/10). Informasi dari masyarakat setempat, bahwa AMPS yang berada di Sungai Buluh tersebut diduga dikelola oleh salah seorang berinisial H, mantan Kepala Desa Sungai Bela. Ketua Pembina YLPK-IB, Whin Gondrok juga menceritakan hal yang paling mengejutkan bahwa dari aduan masyarakat bahwa APMS tersebut menjual minyak diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tidak sesuai dengan aturan Pemerintah Pusat dan ketetapan dari PT. Pertamina. "Ketika kami lanjut telusuri masalah ini di daerah Tembilahan dan hasilnya sangat mengejutkan lagi. Ternyata BBM milik APMS tersebut yang seharusnya dialokasikan untuk Desa Sungai Buluh dan sekitarnya itu, setelah dimuat di PT. Pertamina Depot Tembilahan dan seharusnya langsung diantar ke Sungai Buluh ternyata malah dibongkar di salah satu gudang SPBB milik oknum pengusaha yang berada di seberang Tembilahan," ungkap Whin Gondrok. Oleh sebab dari kejanggalan-kejanggalan itulah, tim dari Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Inhil Bersatu akan melaporkan masalah tersebut langsung ke Jakarta. Hingga saat berita ini di tulis belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang bersangkutan baik kepada YLPK-IB maupun kepada awak media. (Bbc)