Zulaikhah dan (DP2KBP3A) Taja Kegiatan Penyuluhan, Keterampilan Dengan Perumpuan Binaan Lapas Kelas II A Tembilahan

Selasa, 22 Agustus 2017

bualbual.com, Pusat Data dan Informasi Perempuan Riau (Pusdatin Puanri) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Inhil menaja kegiatan Penyuluhan dan Keterampilan pada Perempuan Warga Binaan di Lapas Kelas II A Tembilahan, Kabupaten Inhil. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari. Ketua Pusdatin Puanri menghadiri sekaligus membuka secara resmi penyuluhan ini didampingi oleh kepala DP2KBP3A Inhil, Kepala Lapas Kelas II A Tembilahan, anggota DPRD Inhil, ketua organisasi-organisasi wanita Inhil, perempuan warga binaan lapas, pemateri, pengurus pusdatin puanri Inhil, dan para undangan.22/08/17 Sebelum menyampaikan arahan dan sambutannya, Ketua Pusdatin Puanri Inhil menyerahkan sertifikat kepada 21 warga binaan yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian besar perempuan penghuni lapas tersebut berstatus sudah menikah. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan bagi perempuan warga binaan tersebut agar ketika bebas nanti memiliki kemampuan untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu dapat mengisi waktu luang bagi ibu-ibu dengan kegiatan yang bermanfaat. Pusdatin Puanri Inhil dibentuk pada tahun 2014. Hal ini dikatakan Hj Zulaikahah Wardan SSos ME saat menyampaikan sambutannya. "Dengan usia yang masih muda pusdatin terus berusaha untuk memajukan perempuan. Pusdatin Inhil sudah meluncurkan beberapa buku dengan judul 'Perempuan Berprestasi, Perempuan Kreatif, dan Istri Bupati dari Masa ke Masa'," paparnya. Tugas dari Pusdatin sendiri, dikatakan Zulaikhah adalah untuk menjadikan perempuan berjasa untuk negeri hamparan kelapa ini. "Kegiatan ini menjadi salah satu perhatian Pemkab Inhil melalui dinas terkait dan pusdatin untuk membekali meningkatkan dan keterampilan perempuan. Ini merupakan salah satu bentuk pembangunan non fisik", terang Ikha, sapaan akrabnya. Ikha berpesan kepada warga binaan tersebut untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. "Saya benar-benar mengharapkan ibu-ibu tidak berada di sini, tetapi sesuatu telah terjadi. Ke depannya harus ditanamkan tekad untuk memperbaiki diri dari kesalahan yang lalu sehingga ibu bisa menata hidup kembali. Saya yakin dan percaya Ibu ingin tinggal bersama keluarga. Karena seorang Ibu nalurinya untuk keluarga," ungkapnya. Dengan keterampilan yang diberikan ini, Ikha berharap agar warga binaan dapat mengikutinya dengan baik sehingga dapat mempraktekkannya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Kepada organisasi wanita lain, Ikha menyarankan agar berkunjung dan memberikan ilmu serta mengadakan kegiatan juga kepada perempuan warga binaan tersebut. Sementara itu Kepala Lapas Kelas II A Tembilahan, Sudirwan SH menyambut baik adanya kegiatan ini. "Kegiatan-kegiatan yang bersifat positif selalu saya terima dengan terbuka. Saya sangat senang pemerintah dan organisasi memperhatikan warga binaan di sini. Karena hal ini memang membutuhkan perhatian kita bersama. Terima kasih kepada PKK, Pusdatin, dan DP2KBP3A", tutupnya.(Adv/Sjc)