Awal Mula dan Akar Sejarah Kelurahan Khairiah Mandah: Simfoni Sejarah Dari Kesultanan hingga ke Republik Indonesia

Jumat, 30 Mei 2025

Ilustrasi/AI Sejarah Kelurahan Khairiah Mandah: Simfoni Sejarah Dari Kesultanan hingga ke Republik Indonesia

BUALBUAL.com - Terletak di jantung Kecamatan Mandah, Kelurahan Khairiah Mandah bukan sekadar pusat pemerintahan kecamatan. Ia adalah saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah, mulai dari zaman kerajaan, kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai wilayah administratif dan pusat budaya di pesisir timur Riau, Khairiah Mandah menyimpan warisan leluhur yang tak ternilai, baik dari sisi sejarah, sosial, maupun budaya.

Awal Mula dan Akar Sejarah

Nama Khairiah Mandah erat kaitannya dengan sejarah Batin Enam Puak, yaitu enam kelompok suku atau puak adat yang dahulu mendiami wilayah ini. Di masa silam, wilayah Mandah—yang kemudian menjadi kecamatan—adalah bagian penting dari Kesultanan Indragiri, yang menjalin hubungan erat dengan Kesultanan Riau-Lingga dan kemudian dengan Pemerintah Kolonial Belanda.

Baca juga : Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Desa Bekawan dalam Bayang Datuk Kelambai: Antara Legenda dan Tradisi Laut yang Tak Lekang Waktu

Pada tahun 1938, melalui Tractaat van Vrindschap, Kesultanan Indragiri secara resmi diakui sebagai Zelfbestuur (wilayah swapraja) dalam Hindia Belanda. Dalam struktur administratif ini, wilayah Mandah dijadikan salah satu daerah keamiran, dan Khairiah Mandah ditetapkan sebagai pusat pemerintahan keamiran Mandah.

“Sejak masa Belanda, wilayah Khairiah Mandah sudah menjadi titik strategis pemerintahan karena lokasinya yang dekat dengan jalur perdagangan sungai dan laut,” tulis peneliti sejarah lokal dalam laporan akademik UIN Suska Riau.

Masa Jepang dan Awal Kemerdekaan

Saat Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, struktur pemerintahan di wilayah Mandah juga ikut berubah. Nama wilayah administratif diganti menjadi Ku Cho Mandah, mengikuti struktur pemerintahan militer Jepang. Kendati demikian, kedudukan Khairiah Mandah sebagai pusat tetap dipertahankan karena strategis dan telah terbentuk sebagai pusat kehidupan masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka, wilayah ini mulai disesuaikan dengan struktur pemerintahan Republik Indonesia. Pada tahun 1965, berdasarkan UU No. 6 Tahun 1965, Kecamatan Mandah secara resmi menjadi bagian dari Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Sejak saat itu, Khairiah Mandah tetap menjadi ibu kota kecamatan, melanjutkan peran sentralnya dalam administrasi dan kehidupan masyarakat.

Pulau Meriam: Saksi Bisu Masa Silam

Salah satu peninggalan sejarah paling mencolok di Khairiah Mandah adalah Pulau Meriam, sebuah pulau kecil yang terletak di wilayah kelurahan ini. Di pulau ini terdapat tiga buah meriam kuno, yang diyakini merupakan peninggalan masa pertahanan wilayah dari serangan bajak laut atau kolonial. Meriam tersebut kini dipugar dan dijadikan tugu peringatan.

Pulau Meriam ini adalah simbol bahwa Mandah dulunya adalah wilayah penting dalam pertahanan laut dan jalur perdagangan,” ungkap warga lokal yang terlibat dalam pelestarian sejarah daerah.

Khairiah Mandah di Era Modern

Sebagai pusat kelurahan dan kecamatan, Khairiah Mandah kini terus berkembang dalam berbagai aspek. Pemerintah kelurahan aktif dalam pelayanan administrasi publik, pembangunan desa digital, hingga pelestarian nilai-nilai adat dan budaya.

Meski demikian, masyarakat Khairiah Mandah masih mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antarwarga yang erat, penghormatan terhadap adat istiadat, serta semangat gotong royong tetap menjadi ciri khas kehidupan sosial di sini.

Penelitian oleh mahasiswa Universitas Islam Riau mencatat bahwa pelayanan administrasi di Khairiah Mandah mengalami perkembangan positif seiring digitalisasi dan partisipasi aktif masyarakat

Khairiah Mandah bukan sekadar pusat pemerintahan di Kecamatan Mandah. Ia adalah pusat peradaban pesisir yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Dari masa kesultanan hingga era digital saat ini, Khairiah Mandah tetap menjaga identitasnya sebagai negeri pesisir yang berakar kuat pada sejarah, adat, dan semangat kebersamaan.

Baca Juga : Bolak Raya: Desa Religi Nan Asri di Ujung Indragiri Hilir


Sumber Referensi:

1. Repositori UIN Suska Riau – Sejarah Pemerintahan Mandah:
https://repository.uin-suska.ac.id/17445/9/9.%20BAB%20IV%20(1).pdf

2. Instagram Inhil Berita – Dokumentasi Pulau Meriam, Khairiah Mandah:
https://www.instagram.com/inhilberita/p/C8ru3GsSTW1/

3. Repositori Universitas Islam Riau – Pelayanan Publik di Kelurahan Khairiah Mandah:
https://repository.uir.ac.id/14115/1/127310319.pdf

4. YouTube – Khairiah Mandah Negeri Bersejarah (Video Dokumenter):
https://www.youtube.com/watch?v=uZKVjZWv0FI