PILIHAN
Jokowi Tak Konsisten, Gerindra: Jangan Dibuat Pencitraan Relaksasi DNI

BUALBUAL.com, Tarik ulur kebijakan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam paket kebijakan ekonomi ke 16 turut dikomentari oleh Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Anggawira. Anggawira menyoroti ketidakkonsistenan Pemerintahan Jokowi dalam mengambil kebijakan.
"Ini kan bukan kali pertama (kebijakan) tidak konsisten seperti itu. Sebelumnya ada kenaikan harga BBM yang sudah diumumkan eh tiba-tiba gak jadi. Sekarang terkait relaksasi DNI ini. Ini menunjukkan ada kebobrokan dalam tata kelola pemerintahan," ujar Anggawira pada keterangannya.
Politisi Partai Gerindra ini memandang penghapusan kebijakan relaksasi DNI dari paket kebijakan ekonomi ke 16 oleh Presiden Jokowi ini sebagai bagian dari pencitraannya selaku Capres.
"Jadi seolah-olah Pak Jokowi menjadi pahlawan dengan membatalkan kebijakan tersebut baik terkait (relaksasi) DNI ini ataupun pembatalan kenaikan BBM Kemarin. Kan tidak logis, bagaimana mungkin anggota kabinet seperti menko dan menteri membuat dan mengumumkan kebijakan tanpa persetujuan Presiden. Setelah diumumkan, eh tiba-tiba di-cut oleh Presiden," lanjutnya.
Terakhir, Anggawira yang juga merupakan Caleg DPR RI Partai Gerindra di Dapil Jabar VIII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu dengan nomor urut 4 ini mengajak masyarakat untuk cerdas dalam melihat dinamika Pilpres 2019.
"Masyarakat harus cerdas dalam melihat ini, jangan hanya termakan oleh gimmick-gimmick pencitraan yang dibuat. Harus tau mana pasangan yang memiliki kapasitas untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan." tutupnya
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo memastikan akan mencoret Daftar Negatif Investasi dari rancangan paket kebijakan ekonomi 16 pemerintah.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri penutupan Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) 2018, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11). Padahal sebelumnya, Relaksasi DNI ini sudah dimasukkan di dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 yang dikeluarkan pemerintah.
Sumber: riaumandiri.co
Berita Lainnya
Pada Debat Capres Dengan Isu HAM, Jokowi Dinilai Tersandera dan Prabowo Lebih Leluasa
Kembali Beredar, Jelang Pencoblosan, Video Kepala Daerah Bagikan Bantuan "Ini Dari Jokowi"
Presiden Jokowi Ibarat Makan Buah Simalakama Terkait Perppu UU KPK
Menjenguk ke RS, Presiden Jokowi Doakan Kesembuhan untuk Ustaz Arifin Ilham
Ratusan Orang di Tanjungpinang Nyatakan Dukungan Ke UAS
Usai Dilantik, Syamsuar Langsung Ditugasi Jokowi Atasi Kebakaran Lahan dan Hutan
Pilpres: Membandingkan Visi dan Visi Jokowi dan Prabowo Soal Kesehatan
Buka Rakernas IWO 2021, Ketum Jodhi Yudono: Wartawan Jangan Rendah Diri
Ahmad Basarah Dibela TKN Jokowi-Ma'ruf, Soal Kasus 'Soeharto Guru Korupsi'
Kordias Pasaribu, PDI-P Senang LAM Riau Akui Jasa Jokowi Terhadap Riau
Bupati Mengundurkan Diri, Jokowi Kalah di Mandailing Natal
Amien Rais: Insya Allah Jokowi Kalah di 17 April 2019