Bantah Aniaya Anak, Ibu Kandung Atifa Angkat Bicara
Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Tragis, Siswa SD di Inhu Diduga Tewas Akibat Pengeroyokan
BUALBUAL.COM INHU- Dunia pendidikan kembali tercoreng noda kelam. Seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Buluh Rampai, Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pengeroyokan.
Pengeroyokan diduga sejumlah siswa kelas 6 dan kelas 5 SD insiden tragis pengejut kan ini terjadi dalam ruangan Sekolah dan sudah berulang kali terjadi .sehingga menelan korban kls 2 SD 012buluh rampai. Ketika awak media mencoba menghubungi kepala sekolah tak ada respon ini diperkirakan terjadi pada Senin pagi (26/05/2025).
Berdasarkan informasi anugrah pos dengan Gimson butarbutar orang tua korban anaknya sering kali di bully sama kakak kelasnya kata Gimson butarbutar ketika dia pegi kesekolah anak nyaitu.
kata kawan kawan sekelas anak sya katanya ketika di jumpai awak mediadi rumah sakit indra sari pematang. Anak malang ini berjenis kelamin laki-laki bernama kristopel butarbutar,tersebut dihantam menggunakan lutut di bagian kemaluan dan pinggang nya.
Dan akhirnya di larikan kerumah sakit ke adaan pingsan dan akhirnyameninggal dunia di rumah sakit indra sari pematang reba Peristiwa yang menggemparkan ini sontak menjadi perbincangan hangat dan menimbulkan duka mendalam di tengah masyarakat.
Pukulan di bagian dada perut dan vital sehingga korban memar dalam dan muntah darah diduga menjadi penyebab utama meninggalnya siswa kelas 2 SD ini.
Setelah kejadian, korban dikabarkan mengalami kondisi kritis sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Pihak kepolisian setempat diharapkan segera melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kronologi pasti dan menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas insiden memilukan ini.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pihak sekolah dan orang tua, serta menyoroti kembali isu bullying di lingkungan pendidikan. Pentingnya pengawasan yang ketat dan edukasi anti-bullying menjadi sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Ketika dimintai konfirmasi oleh wartawan, Kepala SDN 012 Buluh Rampai, Sutarno, memberikan jawaban singkat. "Maaf bang sedang proses di Polres Inhu, kronologisnya saya tidak tahu persis," ujar Sutarno melalui pesan WhatsApp pada Senin sore (26/05/2025). Jawaban ini mengindikasikan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwenang.
Sementara itu, upaya wartawan untuk mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian masih belum membuahkan hasil. Kompol Yudha Efiar SH, Kapolsek Seberida, hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan meskipun telah dikirimi pesan konfirmasi via WhatsApp.
Kasus dugaan pengeroyokan yang berujung pada kematian ini tentu saja menjadi perhatian serius. Banyak pihak menyuarakan agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan pihak sekolah pun harus bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku, meskipun mereka masih di bawah umur.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis dan keamanan anak-anak di lingkungan sekolah. Anugrah pos.
akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru setelah ada pernyataan resmi dari pihak berwenang.


Berita Lainnya
Rakyat Menjerit Akibat Covid-19, Walikota Tanjungpinang Makin Sehat dengan Makan Bergizi
PHR Buka Suara soal Rekrutmen Palsu, Ini Cara Kenali Lowongan Resmi Pertamina
Harus Tahu, Berikut Peristiwa Penting yang Terjadi pada Tanggal 5 Agustus
Tak Punya SIKM, 200 Kendaraan Dipaksa Putar Balik Saat Hendak Masuk Depok
Warga Sangat Sesalkan Akses Jalan Masuk Kabupaten Tubaba Rusak dan Berlubang
Dikira Patung, Ternyata Mayat: Penemuan Mengejutkan di Sungai Guntung
Mantan Petinggi Sunda Empire Lord Rangga Meninggal Dunia
BMKG Pekanbaru Deteksi 11 Hostpot Panas di Riau
Polsek Kuindra Ajak Masyarakat Sapat Sukseskan Pemilu
Dibombardir Israel Tanpa Henti, Anak-Anak Gaza Menggugat Dunia: Tolong Selamatkan Kami
Berawal dari Bansos, Dua Aparatur Desa Surakarta Dibacok Warganya
Sungai Raya Bergejolak, Petani Hadapi Penggarapan HPK oleh PT SBP