RAJALESA: Maskot Penjaga dan Pelestari Alam Diluncurkan di Hari Mangrove Sedunia 2025

BUALBUAL.com - Desa Belaras Barat, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, menjadi saksi peluncuran RAJALESA (Rajawali Penjaga dan Pelestari Alam) pada peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025. Peluncuran maskot ini menjadi simbol komitmen masyarakat pesisir Riau dalam menjaga ekosistem mangrove sebagai benteng alami dari krisis iklim, abrasi, dan kerusakan lingkungan.
Maskot RAJALESA dihadirkan sebagai tokoh edukatif sekaligus simbol kolektif pelestarian alam. Karakter rajawali yang gagah dirancang untuk memperkuat kampanye lingkungan, khususnya agar mudah dipahami oleh generasi muda. Selain itu, RAJALESA juga menjadi media komunikasi visual yang membangkitkan kedekatan emosional masyarakat dengan alam sekitarnya.
“Di tengah ancaman perubahan iklim, pendekatan yang komunikatif seperti ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan partisipasi rakyat,” ujar perwakilan Yayasan Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) selaku penggagas.
Filosofi RAJALESA: Rajawali Penjaga Bumi
Desain RAJALESA sarat dengan pesan ekologis. Ia digambarkan sebagai rajawali kokoh yang berdiri di tepi sungai berlatar hutan mangrove, habitat asli pesisir Riau. Perisai “SAVE MANGROVE” di dadanya melambangkan perlindungan dan keteguhan. Ikat kepala merah putih menegaskan semangat nasionalisme, sementara ekspresinya tegas namun bijak, mencerminkan keberanian menghadapi ancaman sekaligus menyimpan harapan.
“RAJALESA bukan sekadar boneka maskot. Ia adalah penyambung pesan ekologi yang hidup, lokal, dan mengakar di hati masyarakat pesisir,” tambahnya.
Persembahan BDPN untuk Masyarakat Pesisir
RAJALESA adalah persembahan dari Yayasan Bangun Desa Payung Negeri (BDPN), lembaga rakyat yang sejak lama mendampingi masyarakat desa dan pesisir Riau dalam memperjuangkan lingkungan hidup, kedaulatan ekonomi, dan pendidikan.
BDPN sendiri memiliki lima program utama, di antaranya Lawan Krisis Iklim, Pesona Rakyat (perhutanan sosial), 12Project (dukungan wajib belajar 12 tahun), Tangguh Berdaya (pemberdayaan nelayan dan petani), serta Bangun Desa Academy yang mencetak pemimpin desa berwawasan ekologis.
Dari Belaras Barat untuk Dunia
Peluncuran RAJALESA menjadi penegasan bahwa gerakan menjaga alam dimulai dari desa. Edukasi lingkungan harus menyentuh anak-anak sejak dini, karena perubahan besar lahir dari langkah kecil yang konsisten.
RAJALESA diharapkan tak hanya menjadi ikon Desa Belaras Barat, tetapi juga dapat berkembang ke desa-desa lain di pesisir Riau dan menjadi model nasional bahkan global dalam kampanye pelestarian mangrove.
Komitmen Bersama Menjaga Masa Depan
“RAJALESA adalah simbol harapan, pelindung mangrove, dan penyemangat generasi penjaga bumi. Ia milik semua orang yang mencintai alam dan berkomitmen menjaga masa depan,” tutur salah satu tokoh masyarakat pesisir.
Dengan semangat “Mangrove Tumbuh, Bumi Teduh,” peluncuran RAJALESA di Hari Mangrove Sedunia 2025 menjadi momentum lahirnya gerakan rakyat yang hidup, lestari, dan berdampak nyata bagi kelestarian lingkungan.
RAJALESA, Jaga Alam Kita, dari Riau untuk Iklim Dunia.
Berita Lainnya
Peduli kepada Kaum Duafa, RPU bersama BPJS Ketenagakerjaan Gelar Sosialisasi Jamsostek
Pj Kades Koto Rajo Usulkan 3 Rumah Warga untuk Terima Bantuan
Razia Sepatu dan Peci Ala Kapolsek LBJ, Ternyata Ini Tujuannya
Polres Inhil Gelar Grebek Sahur di Kecamatan Tembilahan
Harga Sembako Naik, Kapolres Inhu Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Sayap Kemanusiaan Indonesia Berikan Bantuan kepada Anak Penderita Tumor di Bagansiapiapi
Ketua DPD Golkar Purwakarta Berikan Dukungan Kegiatan Sosial BMK 1957
Polsek Kelayang: Pantau Banjir dan Pesan Damai Pilkada di Tepian Indragiri
1 Sapi Hampir 1 Ton! Sambu Group Berbagi Daging Kurban untuk Warga
Ketua MPC PP Inhu apresiasi TNI atas keberhasilan penangkapan pelaku narkoba
Wakapolda Lampung Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Bencana Angin Puting Beliung
Sukses Gelar RPP, Ganda Parulian Simamora Terpilih Aklamasi Ketua PAC PP Batsol Periode 2022 -2025