PILIHAN
Tragis, Dua Wanita Ini Dirampok Hingga di Sekap Digudang

Bualbual.com, Nasib apes menimpa Suyati (46). Perempuan asal Jalan Cenderawasi, Sedati, Sidoarjo. Dia diduga menjadi korban penyekapan dan gendam di Jalan Dharmahusada Minggu (3/6) dinihari. Akibatnya korban menderita kerugian uang Rp 6 juta.
Keponakan korban, Junita Ambar Sari mengatakan, kasus tersebut berawal saat korban dijemput seseorang lelaki di rumahnya. Dia memberitahu korban bahwa suaminya sakit keras dan baru selesai operasi mata di RSUD dr Soetomo.
Korban pun langsung percaya begitu saja karena suaminya sudah sebulan tak pulang. Akhirnya, Suyati diajak pelaku menuju kawasan RSUD dr Soetomo. Korban diminta untuk mengendarai motor sendiri dan membawa uang Rp 1,5 juta.
Korban menuruti ajakan pelaku, karena korban di rumah sendirian. Dengan mengendarai motor, akhirnya korban sampai ke Jalan Kertajaya, Surabaya.
“Di Kertajaya, bude saya diberhentikan seorang lelaki, teman pelaku. Kemudian bude dibonceng menggunakan motor pelaku. Sedangkan motor bude, dikendarai teman pelaku,” kata Junita, Senin (4/6).
Junita menambahkan, setelah diajak mutar-mutar oleh pelaku, korban dibawa ke sebuah pergudangan kosong. Tak berselang lama, korban disekap dalam ruang tertutup.
“Bude menelepon saya, meminta transfer uang Rp 5 juta. Namun saya tidak menuruti, kemudian pelaku meminta saya datang ke Jalan Darmahusada membawa uang secepatnya,” sambungnya.
Selang sekitar 20 menit kemudian, Junita yang awalnya berada di sekitar Jalan Ahmad Yani langsung menuju ke Jalan Darmahusada menggunakan motor bersama adiknya. Sesampainya di lokasi, adik Junita diminta untuk menunggu di sekitar minimarket.
Sementara Junita langsung diajak ketemuan oleh pelaku dan budenya, jarak sekitar 200 meter dari adiknya. Seperti tidak sadar, Junita menyerahkan uang Rp 4,5 juta dan budenya menyerahkan Rp 1,5 juta kepada pelaku dan pelaku langsung menghitungnya.
“Saat itu ada tiga orang. Satu orang membawa uang dari saya dan bude. Tak lama kemudian, satu orang membuang kunci motor bude,” ujarnya.
Selang hitungan detik, ketiga pelaku kabur. Junita tak bisa berbuat banyak. Sebab kunci motor budenya dibuang pelaku. Sedangkan, budenya mengalami sedikit lemas.
Setelah kejadian itu, Junita menghubungi adiknya dan suami. Kemudian korban pulang ke rumah. Namun, korban tidak berani melaporkan kasus dugaan penyekapan dan penggendaman ini ke polisi. Alasannya, korban merasa takut, pelaku balas dendam.
“Sebenarnya mau saya laporkan tapi sama bude saya tidak boleh. Takutnya nanti pelaku balas dendam,” tutupnya.*(sb/rus/jek/jpr/pojoksatu)
Berita Lainnya
Pemuda Di Dumai Gantung Diri, Karena Diduga Tak Kuat Menahan Beban Hidup
Kadis Kesehatan: ODP Di Bengkalis Tinggi, Namun Belum Ada Yang Positif Covid - 19, Minta Masyarakat Tenang
Guna Memutus Penularan Covid-19, Polda Riau bersama Stekeholder Lakukan Penyemprotan Disinfektan Serentak
Visi Riau 2020 Mendapat Dukungan Dari Singapura
Empat Penjudi Asal Bengkalis Divonis 3 Bulan 25 Hari
Terkait Penangan Covid-19 di Riau, Besok Gubri akan Sampaikan ke Presiden
Metro TV Diminta KPI Harus Jadi Media Independen dan Berimbang dalam Pemberitaan
H.M Wardan: Lakukan Pemantauan Persiapan UN di SMK 1 Tembilahan
Secara Aklamasi Edy Tanjung Ketua Umum IPSI Riau periode 2017-2021
Warga Rohul di Pekanbaru Tepung-tawari Syamsuar-Edy Nasution
Dibawah Jembatan Siak IV Pekanbaru, Warga Temukan Sosok Mayat Tanpa Identitas
Camat Talang Muandau Lakukan Innovasi Resmikan 30 Kolam Budi Daya Ikan Lele