PILIHAN
Pemekaran Jadi 5 Provinsi Hingga Otsus Permanen, Komitmen Prabowo-Sandi Untuk Papua

BUALBUAL.com, Pasangan calon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkomitmen mewujudkan Papua adil makmur jika diberi mandat oleh rakyat dan terpilih dalam Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko santoso saat menghadiri pembekalan Caleg Gerindra di Jayapura, baru-baru ini.
Dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Partai Gerindra, Djoko Santoso menyatakan Prabowo-Sandi telah mendengar dan mencermati aspirasi masyarakat Papua yang disampaikan oleh Ketua DPD Gerindra Papua Yanni dan 29 DPC Gerindra se-provinsi Papua dalam berbagai kesempatan.
"Prabowo-Sandi bukan hanya mendengar tetapi juga telah mempelajari secara serius berbagai problem pembangunan yang dirasakan masyarakat Papua, termasuk kebijakan-kebijakan yang telah ada sebelumnya yaitu Otonomi Khusus Papua," kata Djoko.
Bagi paslon 02, menurut Djoko, permasalahan di Papua tidak cukup diselesaikan dengan pemberlakuan Otsus, tetapi harus disertai dengan kebijakan-kebijakan strategis. Sehingga mendorong efektivitas implementasi Otsus.
Sementara itu Yanni dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (24/2) memaparkan, setidaknya ada tiga isu penting yang menjadi komitmen politik Prabowo-Sandi untuk mewujudkan Papua yang Adil dan Makmur.
Pertama, adalah pemekaran Papua menjadi lima provinsi berdasarkan lima wilayah adat. Prabowo-Sandi menilai bahwa Provinsi Papua memiliki wilayah yang sangat luas dengan sumberdaya alam yang sangat potensial sehingga sudah saatnya dimekarkan menjadi minimalal lima provinsi.
"Melalui pemakaran ini maka pembangunan di semua sektor pada lima wilayah adat tersebut dapat dipacu secara lebih cepat, karena ada lima APBD Provinsi disitu," kata Yanni.
Yanni menjelaskan, pulau Papua memiliki lima wilayah adat yaitu Mamta, Anim Ha, Saereri, Mee Pago, dan La Pago.
Kedua, alokasi otsus diberlakukan secara parmanen.
Menurut Yanni, otsus bagi Papua termasuk Aceh merupakan amanat negara yang telah dijamin dalam konstitusi. Oleh karena itu sangat tidak tepat jika alokasi dana otonomi Khusus yang diatur dalam UU memiliki jangka waktu tertentu.
"Tidak boleh kekhususannya permanen, kemudian anggarannya bersifat temporel, Ini keliru. Jadi Prabowo-Sandi berkomitmen mengubah cara pandang negara terhadap papua dalam konteks penerapan otonomi Khusus," kata Yanni.
Isu ketiga adalah penempatan putra-putra terbaik Papua di semua kementerian. Prabowo-Sandi berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih besar kepada putra-putri terbaik Papua menduduki jabatan-jabatan strategis di semua kementrian.
"Jadi bukan hanya satu orang menteri sebagaimana yang selama ini terjadi, tetapi juga harus ada pada jabatan-jabatan struktural di semua kementrian," kata Yanni.
Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Yanni menekankan sejumlah kementerian yang seharusnya menempatkan putra Papua antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Pariwisata.
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
Andi Rahmat: Menjadi Seorang Haji di Usia 18 Tahun
Dewan Panggil PPTK dan Tim Appraisal, Warga Keluhkan Harga Ganti Rugi Tanah untuk Pintu Tol
Penyelundupan 1.500 Ekor Belangkas ke Malaysia, Berhasil di Gagalkan Dirpolair Polda Riau
Pemdes Bente Bersama Warga Lakukan Penyemprotan Disinfektan, Suhaimi Berharap Kita Bisa Putuskan Rantai Penyebaran Virus korona
Jumlah Petugas Pemilu 2019 Yang Meninggal Menjadi 554 Orang
Dua Bos PT SSS Akan Disidangkan, Terkait Karhutla
Plt Kadisnak Keswan Riau dan PPTK Diperiksa Kejati Terkait Pengadaan Sapi
13.318 Keping E-KTP Rusak, Dimusnahkan Disdukcapil Pekanbaru
Pengamat: Potensi Prabowo Menang Pilpres Semakin Besar, Usai Bertemu UAS
Prabowo Subianto Ungkit Perlakuan Tidak Adil Aparat Hukum Kepada Pendukungnya
Desakan Mundur Yusril Terjadi, Dewan Dakwah Keputusan Terserah Pada PBB
Rumah Dan Dapur Warga Perbatasan Makin Sehat 'Berkah Dana Desa'