PILIHAN
BPS: Nilai Tukar Nelayan Turun 1,26 Persen
BUALBUAL.com - Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Provinsi Riau pada Bulan Februari 2020, mengalami penurunan sebesar -1,26 persen, yaitu dari 98,89 pada Januari 2020 menjadi 97,64 pada Februari 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin menjelaskan, bahwa penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima nelayan (It) mengalami penurunan sebesar -0,83 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) naik sebesar 0,44 persen.
"Turunnya Indeks Harga yang diterima nelayan (It) pada Februari 2020 disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar -0,83 persen, khususnya gulamah, gabus, baoang dan kelompok budidaya turun sebesar -0,82 persen, khususnya patin tawar, baung tawar, nila tawar dan lain-laian," kata Misfaruddin di Pekanbaru, Selasa (3/3/2020).
Sedangkan, kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,56 persen, khususnya bawang putih, beras, cabai merah, gula pasir.
"Di samping itu juga dipicu naiknya indeks BPPBM sebesar 0,18 persen, khususnya motor tempel, pelet, benih lele tawar, sewa perahu tanpa motor, dan lain-lain, ujarnya.
Kemudian, Misfaruddin juga menjelaskan, bahwa Kelompok Penangkapan Ikan pada Februari 2020, mengalami penurunan sebesar -1,33 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar -0,83 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,51 persen.
"Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks harga di sebagian besar ikan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar -1,57 persen, khususnya gabus, baoang, lais dan kelompok penangkapan laut sebesar -0,45 persen, khususnya gulamah, sembilang," ujarnya.
Sedangkan, kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,61 persen, khususnya bawang putih, beras, cabai merah, gula pasir.
"Begitu juga indeks harga BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen, khususnya motor tempel, perahu tanpa motor, sewa kapal motor, pukat tarik," ungkapnya.
Sementara itu, Kelompok Budidaya Ikan pada Februari 2020, mengalami penurunan sebesar -1,02 persen, yaitu dari 95,78 pada Januari 2020 menjadi 94,80 pada Februari 2020. Hal ini disebabkan oleh turunnya It sebesar -0,82 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen.
"Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks harga sebagian besar ikan pada kelompok budidaya air tawar sebesar -0,87 persen, khususnya patin tawar, baung tawar, nila tawar," jelasnya.
Yang mana, kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan ini disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen, khususnya bawang putih, beras, cabai merah, gula pasir.
"Naiknya Indeks BPPBM sebesar 0,06 persen, khususnya pelet, benih lele tawar," sebutnya. (Mcr/rat)
Berita Lainnya
Babinsa dan Personil Koramil 12/Batang Tuaka Bersama masyarakat Laksanakan Pengecekan dan Pendinginan Karhutla
Pasca Cuti Bersama Lebaran, Bupati Pimpin Apel Gabungan ASN Pemkab Inhil
PKS Masih Terlalu Pagi: Koalisi Gerindra Usung Prabowo - HNW
Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto Secara Lengkap
Bupati Pelalawan Harris Berialasan Tentang Serapan APBD Hanya 15% di Pertengahan Tahun 2017
Oknum Kades Digerebek saat Bareng Wanita di Kamar Hotel
Ucap Suparman: Jangan Pilih Andi Rachman Jika Dana Provinsi Kecil Untuk Rohul
Bupati Harris: Program Pelalawan Sehat, Tinggal Telpon Petugas Datang
Puncak Peringatan HUT Damkar Ke-100 dan Satpol PP Ke-69, Bupati Inhil Berpesan Junjung Tinggi Pancasila
Irwan: Pansel Bank Riau Kepri Bisa Dibatalkan
Pjs Bupati Inhil Harapkan Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat