7 PDP Meninggal di Riau Dimakamkan Sesuai SOP
BUALBUAL.com - Juru Bicara (Jubir) Penanganan Virus Corona (Covid-19) Provinsi Riau, dr Indra Yopi mengatakan, pemakaman pasien positif dan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Provinsi Riau berlaku sama sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Diketahui di Riau terdapat 7 PDP yang meninggal dunia dari total 174 PDP. Dari angka itu, 80 pasien sudah dipulangkan karena hasil swab negatif. Sedangkan PDP diisolasi di rumah sakit ada 87 orang.
"Pemberlakuan pemakaman atau pemulasaranpasien positif dan PDP berlaku sama. SOP sudah ada, dan setiap rumah sakit sudah punya SOP tersebut," kata Indra Yopi, Selasa (7/4/2020) di Posko Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau, Gedung Daerah Pekanbaru.
Karena itu, pihaknya berharap agar SOP tersebut dapat menjadi perhatian dan dipahami oleh masyarakat, karena pihaknya tidak ingin terjadinya gesekan.
Lebih lanjut Indra Yopi menjelaskan, ke 7 PDP meninggal tersebut diantaranya pertama Nyonya BNA (25) meninggal 6 April 2020 di rumah sakit swasta di Pekanbaru.
Kedua tuan AS (66) meninggal 27 Maret di Dumai. Ketiga Nyonya I (53) meninggal disalah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru pada 2 April 2020.
Kemudian keempat nyonya NEH (51) meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru pada 1 April 2020. Kelima tuan SBW (55) meninggal 4 April 2020 di Rumah Sakit Bina Kasih.
Keenam tuan RA (18) meninggal rumah sakit Tembilahan pada 5 April 2020. Ketujuh tuan RA (25) meninggal di rumah sakit Kuansing pada 5 April 2020.
"Dari 7 pasien yang meninggal ini kita tidak mendapat diagnosis pasti penyebab kematian, karena hal itu perlu dilakukan otopsi. Sementara kita tidak melakukan otopsi," katanya.
Namun terang Yopi, dari beberapa pasien itu, seperti pasien AS di Dumai masuknya dengan gejala stroke. Kemudian pasien di Tembilahan memiliki gejala DBD. Kemudian pasien BNA yang meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru memiliki gejala tipus.
"Karena pasien ini PDP, maka pasien harus diswab. Nah, hasil swab ini kita belum punya. Kalau hasil swab negatif berarti selesai. Artinya meninggalnya bukan karena Covid-19," terangnya.
Namun kalau hasil swab positif, lanjut Indra Yopi, maka pasien meninggal ada kemungkinan karena Covid-19.
"Maka kita perlu lakukan tindakan lanjutan, melakukan swab orang-orang yang kontak serumah dengan pasien," tukasnya.
Berita Lainnya
Tim Gugas Covid-19 Lampura Himbau Masyarakat dan Pemilik toko Agar Mengikuti Protokol Kesehatan
Waspada! Kaum Remaja di Riau Sangat Berpotensi Terjangkit HIV/AIDS
Karyawan PT. Bank Lampung Cabang Kotabumi Lakukan Rapid Test, Ini Hasilnya
Dinkes Inhil Buka Secara Resmi Pertemuan Evaluasi Program Tuberkulosis
Kembali, 1 PDP Covid-19 di Kabupaten Bengkalis Dinyatakan Sembuh
Antisipasi Covid-19, Masuk Kampus UIR, Dosen dan Mahasiswa Wajib Periksa Suhu Badan
Jangan Coba Melintas Didepan Makodim 0314 Inhil jika Tidak Menggunakan Masker
Kadin dan KONI Inhil akan Laksanakan Vaksinasi Covid-19
Pengendalian Covid19 varian Omicron, Sekretariat Jendral Laksanakan Program Telemedicine, Kumham Menyapa
Bertambah 2 Orang, Tujuh Warga Pekanbaru dari Kluster Sukabumi Positif Covid-19
Setiap Penumpang Dari Dumai Wajib Karantina Mandiri
PDP Asal Reteh Reaktif Dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan