Hasil Survey Pilkada Kepri Berbeda, Begini Kata Pengamat Prijanto Rabbani
BUALBUAL.com - Pengamat Politik dan Pemilu CSPS (Centre for Strategic and Policy Studies) Prijanto Rabbani mengapresiasi dua lembaga survey yang sudah merilis hasil surveynya. Menurutnya secara ilmiah keduanya dapat diterima hanya saja ada beberapa catatan.
"Saya melihat kedua lembaga survey itu kredible dan penelitinya juga DR. Kamarudin FISIP UI dan Burhanudin Muhtadi juga demikian Dosen juga mereka menyampaikan data-data dengan metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan hanya saja jangan dibandingkan dengan hasilnya di lapangan karena terus berdinamika nanti karena politik itu dinamis tergantung pergerakan tim sukses di masa-masa tenang yang sangat menentukan," kata Prijanto.
Ditambahkannya, secara metodelogis dari sample hingga teknik metodologisnya AKSES School of Research disampaikan secara utuh, sementara INDIKATOR hanya terlihat video singkat elektabilitasnya metodenya yang terungkap hanya sample saja dan teknik pengambilan sample.
"Jika saya membaca rilis-rilis media AKSES School of Research cukup detil menyampaikanya metodeloginya mulai dari teknik pengambilan sampel, jumlah responden dan waktunya bahkan. AKSES memiliki 1200 responden dengan tanggal survey terakhir 2 November. Responden AKSES tersebar di tujuh kabupaten dan kota bahkan ada video singkat di medsos yang menjelaskan dimana saja sebaran respondennya, berbeda dengan INDIKATOR yang beredar video singkat saja sample disebutkan 800 tapi tidak diungkapkan secara jelas dimana sebaran respondennya dan kapan tanggal surveynya walau disebut akhir bulan November," kata Prijanto Direktur CSPS.
Tapi walau bagaimanapun Prijanto menganggap keduanya sudah menyampaikan hasil surveynya dengan cukup baik hanya saja menurutnya waktu dan sebaran responden adalah harga mati untuk dipublikasikan juga tidak serta merta hanya hasil surveynya.
Dia menambahkan menjelang masa tenang juga muncul kerawanan tentang serangan fajar atau politik uang.
"Kita berharap semua pihak bisa mengawasi hal ini masyarakat proaktif mengawasinya dengan pengawasan partisipatif dan Bawaslu perlu menindak tegas pelaku dan penerimanya," kata Prijanto.
Ditambahkan, semoga Kepri bisa mendapatkan pemimpinan yang amanah dan mampu menyelesaikan persoalan publik di Kepri nantinya.
"Keduanya sudah cukup baiklah mudah-mudahan INDIKATOR juga mengungkapkan metodeloginya secara utuh melalui rilis-rilis media sehingga bisa jadi data sekunder untuk kita telaah dan kita berharap Pilkada Kepri 9 Desember 2020 mendatang bisa melahirkan pemimpin yang mengatasi persoalan publik 5 tahun mendatang," tutup Prijanto.
Berita Lainnya
Hasta Karya Purwakarta Mengambil Sikap Lakukan Konsolidasi Sayap Partai
H Dani M Nursalam Peraih Suara Individu Caleg Terbanyak Pada Pileg 2024
Dari Daerah Hamparan Kelapa Dunia, Masyarakat Deklarasikan Muhaimin Iskandar Capres 2024
Berbalas Pantun Ridwan Kamil untuk Megawati
KDI Ditetapkan Sebagai Calon Bupati Bengkalis 2020
PMS Lingga Siap Menangkan Paslon Insani pada Pilkada Kepri
Effendi Sianipar yang Menaruh Perhatian Khusus di Riau Terus Mendapat Dukungan atas Penampilannya di Senayan
PPP Riau Yakin Tak Besar Pengaruhnya pada Elektabilitas Partai, Romahurmuziy Kena OTT KPK
5.000 Paket Bahan Pokok Bantuan PKB akan Dibagikan ke Masyarakat Riau
H. Abdul Wahid Bersama KKKS PT. Chevron Serahkan Bantuan Peralatan Medis untuk Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Wan Abubakar, Riau Harus Ada Terobosan Baru
Sempat Viral, Abdul Wahid: Saya Hanya Mewakili Suara Hati Masyarakat Riau