Hipemari Jakarta DukungTuntutan DBH Sawit Dalam Revisi UU

BUALBUAL.com - Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau (Hipemari) Jakarta mendukung tuntutan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit dimasukkan dalam pembahasan revisi Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (UU PKPD), yang saat ini dibahas oleh Komisi XI DPR RI bersama Kementerian Keuangan RI.
Hipemari menyebut, saat ini momentum terbaik untuk bersatu memperjuangan DBH Sawit. Apalagi Provinsi Riau sebagai salah satu daerah penghasil sawit belum mendapatkan timbal balik yang berkeadilan. Sementara dampak yang diterima tidaklah sedikit.
“Sekarang ini lah momennya, kami mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama memperjuangkan DBH Sawit ini. Karena saat ini sedang ada pembahasan di Komis XI DPR RI yang harus kita kawal. Termasuk tentunya oleh anggota DPR RI asal Riau yang ada di Komisi XI tersebut. Ini lah salah satu tugasnya memperjuangan kepentingan Riau di tingkat pusat,” tegas Ketua Himepari Jakarta Farin melalui press rilis, Jum'at (8/10/2021).
Farin sangat perihatin dengan dampak yang diterima oleh daerah penghasil sawit, salah satunya Provinsi Riau yang merupakan lokasi kebun kelapa sawit terluas di Indonesia, sekira lebih 3 juta hektar.
Sementara Riau hanya mendapatkan dampaknya saja, seperti ancaman karhutla yang menimbulkan asap dan jalan rusak akibat pengangkutan CPO dan cangkang.
Mahasiswi asal Kabupaten Kepulauan Meranti itu juga mendukung langkah daerah penghasil sawit yang telah membuat kesepakatan bersama pada Januari 2020 lalu di Pekanbaru, Riau untuk mengusulkan kepada DPR RI melalui Komisi XI tentang perlunya DBH Sawit dimasukan dalam revisi UU PKPD.
Hipemari siap mengawal tuntutan Pemprov Riau dan daerah penghasil lainnya yang sedang memperjuangkan DBH Sawit.
"Ini adalah kepentingan kita bersama dan wajib diperjuangkan. Kami juga ingatkan pemerintah pusat jangan hanya mengambil keuntungan saja di Riau, sementara Riau tidak dapat apa-apa hanya menerima dampaknya saja,” tegas Hasyim selaku Sekjend Hipemari jakarta
Farin berjanji akan mengajak semua pihak untuk bergabung memperjuangkan ini termasuk organisasi mahasiswa provinsi daerah penghasil kepala sawit yang ada di Jakarta.
Bukan hanya itu, Rifky selaku Bendahara Umum Hipemari Jakarta memberikan harapan besar kepada para wakil rakyat khususnya anggota DPR RI Komisi XI asal Riau untuk menyuarakan dengan lantang di Gedung Dewan Senayan, karena Riau juga berhak mendapatkan keadilan di Negeri Nusantara ini
Seperti diketahui, selama ini Pengutan Ekspor (PE) dan Bea Keluar atas Crude Palm Oil (CPO) bernilai triliunan rupiah sedikitpun tidak dinikmati oleh daerah penghasil.
PE disetor langsung ke Kementerian Keuangan RI (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit) berdasarkan PMK 136/2015, dan BK disetor ke Bendahara Umum Negara.
Sementara Riau dan daerah penghasil sawit lainnya tidak mendapatkan sepersenpun dengan alasan belum diatur dalam UU PKPD.
Berita Lainnya
Zulaikhah Wardan Hadiri Pesantren Kilat yang Ditaja BKMT Inhil
Dinkes Riau Ajak Persagi Riau Berikan Edukasi Pentingnya Gizi Bagi Masyarakat
Kadiskes Sebut Riau Daerah Berisiko Tinggi Tertular Polio
BUMDes Sanglar Gemilang Tambah Sarana Baru, Beli 2 Unit Alsintan
Wujud Kepedulian Korban Longsor di Tanjung Baru, Bupati HM Wardan Salurkan Bantuan
Kepri Tuan Rumah HKG PKK Tingkat Nasional 2022, TP-PKK Gelar Rapat Persiapan
Bupati Inhil Apresiasi HUT Satpol PP ke 72 Provinsi Riau Tahun 2022
Wagubri Hadiri Rakor Evaluasi PPKM Level IV Secara Virtual
DPRD Riau Dukung Rencana Pembangunan Perkantoran Terpadu Pemrov Riau, Ini Alasannya
54 Tahun Sambu Group, Ditempa Semakin Tangguh, Diterpa Semakin Bertumbuh
Gubri Kebun Sudah Banyak Tua Mesti Dilakukan Replanting, Tahun 2022 Kementan Lakukan Peremajaan Kelapa di Inhil
Bimtek Penulisan Produk Hukum Desa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat