Mengenal Sampan Leper, Atraksi Budaya Unik Indragiri Hilir

BUALBUAL.com - Kabupaten Indragiri Hilir, Riau memiliki atraksi budaya yang unik. Namanya pacu sampan leper.
Sampan Leper adalah sampan yang dikendarai ketika kondisi air pada keadaan surut, sehingga untuk mengendarai sampan tersebut harus di dayung di atas lumpur.
Jika umumnya mendayung sampan di atas air yang sedang pasang tidak memerlukan banyak tenaga, berbeda dengan sampan leper, untuk menggerakkan sampan di atas lumpur tentunya lebih banyak menguras tenaga.
Dari segi bentuk, sampan leper ini merupakan perahu yang memiliki ukuran 1 x 3 meter dengan lantai dasar yang memiliki permukaan pipih dan datar.
Hal itu sebagai penyesuaian agar dapat digunakan di atas air maupun lumpur.
Pacu sampan leper dahulunya sering digelar di Pekan Arba, Kecamatan Tembilahan. Namun karena terjadi pendangkalan Sungai Batang Tuaka, maka pemerintah setempat memindahkan event ini di Kawasan Wisata Kuala Getek, Sungai Luar, Kecamatan Batang Tuaka.
Sampan Leper kini menjadi salah satu objek daya tarik wisata di Kabupaten Indragiri Hilir. Dapat pula dikatakan sebagai iven langka di dunia.
Kegiatan ini digelar setiap tahun, yang ditaja oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil.
Setiap musim surut tiba, diadakan iven berbentuk lomba yang menampilkan kebolehan masyarakat dalam mengayuh sampan diatas lumpur.
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan sekitar bulan Juli saban tahunnya. Sebab pada masa itulah, air disekitar Kuala Getek, Sungai Batang Tuaka, surut dan hanya menyisakan lelumpuran yang padat.
Perlombaan ini bukan main serunya. Sebab bukan saja ketangkasan para pemacu yang menjadi daya tariknya, tetapi juga peserta yang kurang terlatih berkayuh atau berpacu di atas yang bukan sekali-dua kali tersungkur ke dalam lumpur. Apabila mereka jatuh, sorak soraipun makin berkepanjangan. (Adv)
Berita Lainnya
Menu Khas Nusantara Terbaru di @terangbulan.tbh: Nikmati Rasa dan Suasana yang Semakin Menarik!
Laili Alfi Syahri Siap Mewakili Kuansing Diajang Puteri Kebudayaan Riau 2024
Makanan Canai sudah Menemani Masyarakat Tembilahan kurang Lebih 14 Tahun Lamanya.
Sambal Ijo Alfatih: Surga Sambal Hijau yang Menggugah Selera
Tempat Makan Baru di Tembilahan: @waffurupan.tembilahan!
Pulau Basu Indragri Hilir Menjadi Jalur Migrasi Ribuan Burung Imigran
Jangan Lewatkan Kesempatan untuk Mencoba 'Sate Padang OmSima Tembilahan yang lezat dan otentik!
Kuliner Terbaru di Tembilahan: @misnow.tembilahaan, Tempat Nyaman dan Segar!
Renyah Kriuk Sudah Pasti Enak, Yuk Mampir di Aisyah Fried chicken Kota Tembilahan
Kades Teluk Kiambang Akui Wisatawan Pantai Jodoh Kurang Kesadaran, Pengunjung Buang Sembarangan
Tingkatkan Keimanan, Personel Polsek Kuindra Giat Salat Magrib Berjamaah
Berbuntut ke Ranah Hukum, Panitia Mubes LAMR Versi Syahril Sebut Mubeslub Versi Marjohan Ilegal