Bupati Kasmarni Ingin Perkuat Sektor Kelautan dan Perikanan, 3 Usulan Disampaikan kepada Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

JAKARTA, BU!LBUAL.com - Bupati Bengkalis Kasmarni bertemu langsung dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Didit Herdiawan, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di Jakarta, Rabu. 7 Mei 2025.
Dalam pertemuan ini Bupati Kasmarni menyampaikan 3 usulan yang menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Bengkalis.
"Terdapat tiga fokus utama yang krusial menurut kami, yakni Pengelolaan tambak udang di kawasan mangrove. Pengembangan Perikanan Tangkap dan Permasalahan nelayan Bengkalis yang ditangkap oleh aparat keamanan Malaysia," ungkapnya.

Soal pengelolaan tambak udang, Bupati menjelaskan, Pemkab Bengkalis berkomitmen mendorong budidaya udang. Namun, seiring meningkatnya aktivitas tambak udang, muncul tantangan terhadap ketersediaan lahan budidaya dan keberlanjutan lingkungan, khususnya kawasan mangrove.
"Kebutuhan Daerah saat ini adalah, pendampingan teknis dan kebijakan dari KKP terkait pengelolaan tambak udang berkelanjutan di kawasan mangrove. Kemudian, pelaksanaan restorasi mangrove terpadu dan penguatan kapasitas petambak lokal, serta mohon fasilitasi penyelesaian lahan budidaya yang berada dalam kawasan hutan," jelasnya.
Untuk pengembangan perikanan tangkap, kendala yang dihadapi nelayan lokal adalah keterbatasan armada, alat tangkap yang ramah lingkungan, serta akses terhadap pelabuhan dan pasar.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah bantuan sarana prasarana perikanan tangkap untuk nelayan lokal. Sarana pelatihan dan peningkatan keterampilan nelayan. Pembangunan pelabuhan perikanan yang berfungsi sebagai sandar kapal dan bongkar muat hasil tangkapan dari nelayan, serta pengembangan sentra kelautan dan perikanan terpadu di wilayah pesisir
sebagai pusat kegiatan ekonomi kelautan dan perikanan secara terintegrasi, baik dari aspek produksi, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran," paparnya.
Bupati Kasmarni juga menyoroti soal nelayan Bengkalis yang ditangkap aparat keamanan Malaysia. Beberapa kasus penangkapan nelayan Bengkalis oleh aparat keamanan Malaysia di wilayah perairan perbatasan menjadi perhatian serius karena tidak hanya berdampak pada aspek hukum dan sosial, tetapi juga menimbulkan ketakutan serta menurunkan produktivitas nelayan lokal.
"Karena itu kami mengusulkan penataan zona tangkap yang jelas, penyuluhan hukum kepada nelayan serta peningkatan pengawasan dan pendampingan di wilayah perairan perbatasan," ucap Karmarni.
Ikut mendampingi Kasmarni dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra TH, serta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Berita Lainnya
Plh Sekda Kartini: Bintan Seratus Persen Siap Lawan Ancaman Narkoba
Bupati Kasmarni: Kita Tak Boleh Terfokus pada Pembangunan Jasmani
Markas Cabang LMP Lampura Gelar Rapat Perdana Menindaklanjuti Program Kerja Jangka Panjang
Diskominfotik Riau Literasi Media SMA/SMK, Pertama di SMAN 5 Pekanbaru
Panen Raya, Gubri Ajak Petani Tidak Tinggalkan Padi
Gubernur Buka Kegiatan Asistensi Bagi Bendara Sekolah SMA/SMK se-Kepri
Gubri Syamsuar Terus Perjuangkan Harga TBS Sawit
Dewi Ansar Kukuhkan Ketua dan Pengurus LKKS Kabupaten Bintan Masa Bakti 2022-2024
Kominfotik Ajak Masyarakat Bengkalis Bergabung Cegah Covid-19 Melalui Aplikasi PeduliLindungi
Pakta Dan Kenyataan Prestasi Diraih Selama Satu Tahun Kepimpinan Kasmarni - Bagus Santoso
Konferensi Kerja, Ketua PGRI Riau sebut Gubernur Syamsuar Pemimpin yang Peduli pada Guru
Rapid Test di Riau Telah Diikuti 28.334 Orang