Tanpa Bantuan Pemerintah, Pemuda Teluk Nibung Inhil Bangun Ketahanan Pangan dari Nol

BUALBUAL. com - Di ujung pesisir Riau, tepatnya di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, semangat kemandirian tumbuh di tengah keterbatasan. Dari sebuah desa kecil di perbatasan laut, muncul inspirasi besar tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan desa - bukan dengan modal besar, tetapi dengan kemauan dan kerja keras.
Berawal dari niat sederhana, seorang pemuda desa mencoba menanam jagung di lahan warga yang tidak terpakai. Bibitnya diperoleh secara mandiri dari toko online dan pasar tradisional, tanpa bantuan subsidi atau program pemerintah. Semua dilakukan dengan tekad untuk menjadikan lahan kosong lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
.jpg)
"Saya bukan lulusan pertanian, bukan pula ahli agribisnis. Tapi menanam jagung ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya butuh kemauan dan sedikit ketekunan,” ungkapnya dengan rendah hati.
Tanaman palawija seperti jagung memang dikenal mudah dibudidayakan. Prosesnya sederhana: menyiapkan lubang tanah, menanam beberapa butir benih, lalu menunggu beberapa bulan hingga panen tiba. Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan pesan penting tentang kemandirian pangan dan semangat kerja keras pemuda desa.
Dari pengalaman menanam ini, lahirlah refleksi tentang pentingnya peran generasi muda untuk tidak menyerah pada keadaan. Menurutnya, pemuda tidak boleh terjebak dalam kemalasan, tetapi harus berani berkarya di kampung sendiri demi kemajuan masyarakat dan negara.
"Harapan saya, hasil dari tanaman ini bukan semata untuk uang atau keuntungan pribadi. Saya ingin hasilnya bisa dinikmati banyak orang. Meski tetap dijual, setidaknya ini menjadi bukti bahwa tanah desa kita bisa produktif,” ujarnya.
Mengutip pesan Ir. Soekarno pada tahun 1952, ia menegaskan kembali makna dari kata “Petani” sebagai Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Tanpa adanya regenerasi petani di desa, akan sulit bagi bangsa ini untuk menjaga kedaulatan pangannya di masa depan.
Kini, ia mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk membangun kesadaran bertani dan memanfaatkan potensi lahan di daerah masing-masing. Meskipun di beberapa tempat lahan semakin sempit, Teluk Nibung masih memiliki hamparan tanah luas yang bisa dikelola menjadi sumber penghidupan.
"Kalau lahan di desa masih terbuka luas, mengapa harus merantau jauh atau menjadi tenaga kerja di luar negeri? Di sini, kita bisa mandiri, berdaya, dan membangun daerah sendiri,” tutupnya.
Sebagai daerah penghasil kelapa terbesar di Asia Tenggara, Indragiri Hilir punya potensi luar biasa untuk menjadi lumbung pangan dan sumber kemakmuran jika semangat seperti ini terus dijaga dan diwariskan.
Sona Adiansyah, S.Kom.I Warga Desa Teluk Nibung Kecamatan Pulau Burung
Berita Lainnya
Melalui Sektor Perkebunan, Bupati Bengkalis Pererat Hubungan Dengan Negeri Malaysia
Syukuran HPN 2022, PWI Riau dan LAMR Kota Pekanbaru Sepakat Gelar Makan Behidang
Kapolsek Rengat Barat Tegaskan Telepon Seluler Jagan jadikan Sebagai Sarana Judi dan Menyebar Hoax
Lewat Udara, Polres Inhu Sampaikan Pesan Keselamatan Hingga ke Pelosok
PT.TPP Inhu Bantu Kelompok Tani dengan Bibit Ekor Bebek untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Kapolres Inhu Serahkan Bantuan Sumur Bor dan Resmikan Program Bersih Ke-18
Koloborasi PHR, Polri, Syahbandar & SKK Migas Latihan Bersama Antisipasi Sabotase dan Darurat Keamanan Migas
Kapolres Lampura Bagikan Sembako kepada Masyarakat Terdampak dari Penyesuaian Harga BBM
Ketua BADKO HMI Riau Kepri Pinta Penganti Jabatan Direktur Utama BRK Syariah Jangan di Politisasi
Sebanyak 911 Warga dari 6 Desa di Bantan Terima BLT DD
Puluhan Karyawan PT. CLS Dapat Helm Gratis dan Imbauan Keselamatan Lalu Lintas
Majestik Koi Farm dan Fast Farry Gelar Buka Bersama 270 Anak Yatim