PILIHAN
Menaker Hanif Sebut: Indonesia Akan Jadi Negara Ekonomi Terbesar ke Tujuh di Dunia

Bualbual.com - Jakarta - Indonesia berpeluang masuk ke tujuh negara di dunia dengan ekonomi terbesar pada tahun 2030 mendatang. Namun, ada syarat harus dipenuhi Indonesia agar prediksi tersebut terpenuhi, salah satunya tentang skill atau kemampuan ketenagakerjaan.
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat mengisi kuliah umum di Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman GUPPI (UNDARIS) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Tahun 2030, Indonesia akan jadi negara ekonomi terbesar ke tujuh. Syaratnya harus punya tenaga kerja terampil dengan skillsebanyak 113 juta tenaga kerja," kata Hanif saat jadi pembicara, Sabtu (10/9/2016).
Tahun ini, tenaga kerja terampil (skilled labour) di Indonesia berjumlah 55 juta orang. Sehingga untuk memenuhi syarat tersebut, Indonesia harus memiliki sekitar 60 juta tenaga kerja terampil lagi.
"Waktunya masih 14 tahun. Kurang lebih butuh 60 juta tenaga kerja terampil lagi. Setahun sekitar 4 juta tenaga kerja yang harus kita siapkan," tandasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil, lanjut Hanif, perguruan tinggi memiliki peran penting. Saat ini masih jarang universitas yang menghapus program studi padahal sudah kuran relevan dengan kondisi ketenagakerjaan yang semakin berkembang.
Sehingga tidak sedikit lulusan universitas yang justru menganggur atau bekerja tidak sesuai skill karena ilmunya yang tidak bisa dimanfaatkan.
"Sebenarnya ini enggak enak diomongin, tapi ya daripada tidak terbuka, jadi di republik ini jarang kampus menutup program studi, kalau nambah (program studi) banyak. Akhirnya banyak program studi yang sudah tidak relevan, pas lulus tidak kepake," terangnya.
Kuliah umum yang diberikan oleh Hanif bertema "Peran Perguruan Tinggi Dalam Menyiapkan Tenaga Kerja yang Berkarakter dan Unggul untuk Menghadapi Tantangan Global".
Hanif juga mengungkapkan perguruan tinggi Islam harus bisa jadi "laboratorium kehidupan" untuk meningkatkan kualitas manusianya.
"Dengan orientasi pada pembangunan karakter yang bersumber dari ajaran Islam dan penguasaan ilmu pengetahuan serta keterampilan, maka perguruan tinggi Islam seharusnya mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang dalam konteks ke-Indonesia-an disebut manusia Indonesia seutuhnya," terang Hanif.
Kompas.com
Berita Lainnya
Milad Ke 24 Prodi Pendidkan Fisika FKIP UR Taja Kegiatan Seminar Ilmiah
Romi Cabut Gugatan Praperadilan Sebelum Putus Sidang Dibacakan
Duka Pemilu 2019! Bagaimana Nasib Pendidikan Anak Petugas KPPS di Riau yang Meninggal Dunia ?
HM.Wardan: Inhil Generasi Emas, Bersama Pemuda Yang Bersih Tampa Narkoba Untuk Indonesia
Geger! Wanita 2 Suami yang Tewas tanpa Daleman
Dipandu Danramil 03 Tempuling, Rumah Korban Kebakaran Selesai Dibangun
Yusril Mulai Gerah Kader PBB Disebut Banyak Dukung Prabowo-Sandiaga
Malam Ini, Kota Tembilahan Kembali Terjadi Kebakaran
BUAL Ketua KPU RI: Gunakan Kotak Suara Karton, Ini Alasannya
Gajah Ditemukan Membusuk di Lahan Konsesi PT Arara Abadi
Diskes Pekanbaru akan Bentuk Tim Baru "Warga Meninggal Karena DBD"
BPJS Cegah Penunggakan Iuran dengan Autodebit di Mobile JKN