PILIHAN
Prancis Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina

Bualbual.com, Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Hubungan Internasional Nabil Saath mengatakan, Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi membenarkan Prancis akan mengakui kedaulatan negara Palestina dalam waktu dekat.
Saath mengatakan, Essebsi melalui telepon beberapa hari lalu telah menegaskan bahwa Prancis tidak mengubah keputusannya dan akan mengakui kedaulatan Palestina.
Seperti dilansir Anadolu Agency kemarin, Saath menyatakan, Essebsi juga telah melakukan kunjungan ke Paris untuk meyakinkan Pemerintah Prancis atas permintaan Palestina.
Menurut Saath, pengakuan tersebut akan dilakukan dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.
Pejabat Luksemburg juga telah menyatakan akan menjadi negara pertama yang mengakui Palestina setelah negara-negara besar seperti Perancis dan Inggris mengakui Palestina.
Sebelumnya, Wali Kota Gennevilliers yang terletak di utara Paris, Patrice Leclerc pada 19 Januari menyatakan mengakui kedaulatan Palestina melalui sebuah pernyataan tertulis.
Menurut data Kementerian Luar Negeri Palestina, 135 negara secara resmi telah mengakui kedaulatan Palestina.
sumber: (iml/met/JPC)
Berita Lainnya
Anak Tak Mau Makan karena Takut Gemuk? Waspadai Gejala Anoreksia
Duka Pemilu 2019! Bagaimana Nasib Pendidikan Anak Petugas KPPS di Riau yang Meninggal Dunia ?
Subhanallah...Tukang Tambal Ban Ini Selalu Gratiskan Jasanya Setiap Hari Jumat
Selama Ramadan, Ronaldo Donasikan Hartanya Rp21 Miliar ke Rakyat Palestina
Penunjukan Tim Pansel Sekda Riau Dimatangkan
Tragis! Dijanjikan Traktir Makan, Siswi SMP Ini Digilir 4 Pria
13 Orang Peserta Ikuti Tahapan Tenaga Ahli Programmer Diskominfo Bintan
Jalin Hubungan Baik dengan Tokoh Agama, Dandim 0314 Inhil Bersama Polres Sambangi Kediaman KH Abdul Wahid dan Dr Rais Surya
Diduga Alami Depresi, Perempuan Muda Sayat Nadi di Toilet Mal
Kadisdukcapil Inhil Berharap Tahun 2020 Miliki Mesin ADM
Warga sebut mungkin tunggu warga hancur pihak aparat kepolisian baru barantas judi gelper di pinggir ini,
Pemilu 2019: 12 Kabupaten di Papua Masih Gunakan Sistem Noken untuk Memilih