PILIHAN
Ternyata Ini Identitas Pemilik Terduga Bom di Pasuruan

Bualbual.com, Polri mengatakan, terduga pemilik bahan peledak, yang diduga bom, di rumah kontrakan di Jalan Sungkono RT 01 RW 01 Pogar Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, bernama Anwardi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, Anwardi merupakan pria kelahiran Jakarta, 12 Juni 1968.
Ia seorang wiraswasta yang beralamat di Karang Tanjung RT.6 RW.7 Kel. Karang Tanjung Kec. Serang, Kabupaten Pandeglang.
Kamis siang sekitar Pukul 11.20 WIB, warga RT 01 RW 01 Pogar Bangil, Pasuruan, terkejut mendengar ledakan terjadi di rumah kontrakan yang ditempati oleh Anwardi.
"Di TKP terjadi 1 kali ledakan sedang, selang waktu 5 menit terjadi ledakan kecil di dlm rumah tersebut," kata Iqbal melalui pesan tertulis, Kamis.
Saat ledakan, Anwardi berada di rumah kontrakannya tersebut. Namun pasca kejadian, ia melarikan diri. Saat ini Polri terus mencari keberadaan Anwardi.
Sementara itu, akibat ledakan yang terjadi, bocah berumur 6 tahun yang ada di rumah kontrakan itu mengalami luka. Bocah tersebut adalah anak Anwardi.
Adapun Polisi mengamankan seorang wanita yang diduga sebagai istri Anwardi.
Sumber: liputan6.com
Berita Lainnya
Lukman Edy Tidak DPR RI Lagi Mafirion Pengantinya
Senang-Senang. Gaji Guru Bantu Kab Inhil Sudah Bisa di Bayar
Deklarasi Pasangan Andi Rachman - Suyatno Akan di Hadiri Ketum Golkar Serta Ketua SOKSI Pusat
TP-PKK Inhil Gelar Silaturahmi dan Mengevaluasi Program-Program Kerja
Ketum PBNU: Apa Tujuannya, FPI akan Demo di Mabes Polri
Hasilkan Keuntungan Rp1 Miliar per Bulan, Begini Kondisi Pabrik Miras Oplosan di Pekanbaru
Ditaja oleh BPKAD, Puluhan Pegawai Pemkab Inhil Ikuti Sosialisasi Hak ASN
Pemkab Bireun Himbau Masyarakat yang Bukan Muhrim Dilarang Ngopi Satu Meja
Pemerintah Cina Perintahkan Perusahaan-Perusahaan Korut Ditutup
Nasdem Riau Enggan Kampanye Akbar, Tak Jamin Dapat 10 Persen Suara
Pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan Mengatakan, Tiap Kasus Penistaan Agama Tak Bisa Disamaratakan
Pemprov Riau Alokasikan Rp178 Miliar untuk Membayar BPJS Warga Miskin