PILIHAN
Kapolda Serta Jajaran Tak Bisa Atasi Karhutla, Presiden Ancam Copot Pangdam

BUALBUAL.com - Presiden Joko Widodo akhir "turun tangan" mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa provinsi, termasuk Riau yang sejak beberapa pekan ini diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan.
Agar masalah Karhutla tidak berkelanjutan Presiden memanggil seluruh Gubernur, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, Kapolres, BPBD yang daerah terjadi kebakaran lahan, Selasa (6/8/2019) di Istana Negara.
Hal ini dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger Dia mengatakan, hari ini Gubernur Riau, Pangdam Bukit Barisan, Polda Riau, Danrem 031 Wirabima, sampai jajaran Dandim dan Kapolres di Riau diundang Presiden membahas masalah Karhutla.
Edwar mengatakan, dalam arahannya Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pada tahun 2015 dan tahun sebelumnya kebakaran hutan terjadi hampir di seluruh provinsi. Di mana kerugian yang diakibatkan adalah Rp221 triliun, dan untuk lahan terbakar 2,6 juta hektare
"Bahkan Presiden mewanti-wanti kejadian itu jangan sampai terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Riau," katanya.
Lebih lanjut Edwar menyampaikan arahan Presiden, jika dibanding dengan tahun 2016 jumlah hotspot Karhutla tahun 2019 turun, tapi dibanding tahun 2018 angkat hotspot naik.
"Makanya Presiden berpesan agar hal ini tidak boleh terjadi. Karena harusnya turun tiap tahun dan tidak boleh naik. Yang paling penting adalah pencegahan jangan sampai api besar baru bingung untuk memadamkan," paparnya.
Karena itu, sebut Edwar, Presiden meminta Muspida (Gubernur, Pangdam dan Kapolda) agar kerja sama dibantu pemerintah pusat melalui menteri terkait seperti Kapolri dan Panglima TNI sehingga api sekecil apapun segera padamkan dan jangan ada kebakaran yang besar di wilayahnya.
"Bahkan atensi Presiden aturan main tetap sama dengan tahun 2015 terkait, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres yang tidak bisa mengatasi masalah Karhutlah akan dicopot. Begitulah keseriusan Presiden mengatasi Karhutla di Riau," terangnya.
Sebab menurut Edwar, kerugian ekonomi akibat Karhutla besar sekali, sehingga jangan ada darurat api. Untuk itu agar api sekecil apapun segara diatasi dan dipadamkan.
Tak hanya itu, terang Edwar, Presiden juga minta Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar cek langsung bila ada hotspot api, dan jangan tunggu sampai api membesar segera padamkan sebelum menjadi besar.
"Terakhir Presiden minta agar seluruh instansi terkait termasuk BPBD untuk segera tanggap mencegah dan memadamkan kebakaran," tukasnya.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Guru Pukul Siswa Kembali Terjadi di Pekanbaru, Ini Kronologinya
Selesai Rampas Kantong Berisi Uang Rp220 juta, Kawanan Perampok Nasabah Bank di Pekanbaru 2 Kali Lepas Tembakan
HM. Wardan: Dengan Program Yang Baik Maka Hasilnya Juga Akan Lebih Baik
Buka Bersama Ikappamma-Pekanbaru Bertema "Saya Indonesia, Saya Pancasila"
Berbagi Takjil Jadi Program Rutin Bank Riau Capem Kotabaru Selama Ramadhan 1439 H
Bupati Inhil Hadiri Haul Syekh Abdul Qadir Jailani di Kecamatan Keritang
Emrizal Pakis Kembali Terpilih Ketua KONI Riau Periode 2018-2022
Sebanyak 27 Pejabat Administrator dan Pengawasan Wilayah Pemkab Siak di Lantik
Kenal lewat FB, siswi SMP disekap & diperkosa 2 pria selama 6 hari
Kalau Tidak Ada Aral Melintang, Inilah Pilihan Komisi Abdul Wahid di DPR RI
Viral di Facebook dan Instagram, Crosshijaber Adalah? Jangan Coba Tiru, Lihat Akibatnya
KPK Ingatkan Fenomena Jelang Pilkada Soal Anggaran untuk Kepentingan Kampanye