PILIHAN
Saat Musim Utara Tiba, Disanalah Maraknya Kapal Asing Di Natuna
BUALBUAL.com - Bupati Natuna Hamid Rizal menyatakan nelayan asing biasanya memasuki wilayah Perairan Natuna, Kepulauan Riau, kala Musim Utara, seperti saat ini.
Jumlahnya bisa banyak. Dengan kapal-kapal besar mereka leluasa memasuki wilayah itu, terutama karena tidak terlihat kapal-kapal nelayan Indonesia.
"Marak kalau musim utara, karena nelayan kita banyak tidak melaut, ombak besar," ujar Hamid di Natuna, Selasa (7/1).
Nelayan kita tidak berani melaut saat musim utara. Ombak yang besar-besar akan menenggelamkan kapal. Sebaliknya, bagi nelayan China yang menggunakan kapal-kapal besar, Musim Utara adalah waktu yang tepat memasuki Perairan Natuna.
"Mereka kapal besar, di situ dia masuk," jelas Hamid.
Kehadiran kapal asing tersebut juga dikeluhkan nelayan, menurut Hamid, sebab biasanya kapal coast guad asing akan mengusir nelayan.
Dengan kapal besar serta dikawal pengawas, tentu saja nelayan tidak berani melawan. Itu juga salah satu hal mengapa di musim utara nelayan memutuskan tidak melaut.
"Kenapa, karena nelayan Natuna melaut menggunakan kapal yang tidak begitu besar, 3 sampai 4 ton," keluh Hamid.
Hamid meminta agar aparat berwenang terus melakukan pengawasan di Laut Natuna. Ia berharap kapal asing tidak lagi memasuki perairan Natuna.
"Agar nelayan bisa tenang dan mendapatkan penghasilan yang lebih dan kesejahteraan pencari ikan dapat ditingkatkan," ujarnya.
Sumber: RMOL.id
Berita Lainnya
Umar Hamdy: Optimis Jelang Akhir Tahun Pembangun Inprastruktur Se kecamatan Mandah Akan Tuntas
Kata Gerindra: Pilpres 2019 Ahok Cocok Dampingi Prabowo Asal..?
Miliki Seribuan Ekstasi, Polisi Bekuk Pria Ini Bersama Wanita
Aparat Negara Malaysia, Amankan 8 Pemancing WNI dari Karimun-Batam Kepri
Begini Kronologis Terjadinya Tabrakan Speed Boat SB Berkat Ilahi vs Speed Boat (SB) Sulis Winda
HM. Wardan Kunjungi korban banjir di Pengusian Kantor Kepala Desa Mumpa Kecamatan Tempuling dan berjanji agar banjir tak lagi terjadi
Di Siak, Guru Tega Usir Muridnya Karena Tak Bayar SPP dan Uang Seragam
BBPOM Pekanbaru Minta Masyarakat Hati-hati Beli Produk Kosmetik
Selain Menganiaya, Rudi di Duga Memperkosa Siswi SMP
Piton Sepanjang Delapan Meter Terpaksa Dibunuh, Ternak Warga Sering Hilang
Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi di Bapenda Riau Tak Kunjung Tuntas
Jepang akan Bangun Pabrik Berkapasitas 250 Ribu Ton di Riau