PILIHAN
Tak Terima Jabatannya Dicopot, Mantan Kadiskes Kuansing Melawan

BUALBUAL.com - Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Kuantan Singingi dr Reza Tjahyadi tak terima dirinya dicopot dari jabatannya karena berkinerja buruk. Kini, Ia tengah menyiapkan langkah perlawanan dengan melapor ke pihak terkait. Seperti Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Pusat.
Dengan lantang, mantan Kadiskes Kuansing Reza Tjahyadi menyebut, dirinya berada sedang dizalimi oleh kepentingan mereka yang berkuasa. Dan Reza membantah berkinerja buruk selama memimpin Diskes Kuansing.
"Jangan begitu, saya dizolimi dibilang kinerja jelek. Gak enak begitu. Dibilang kinerja jelek," kata dr Reza Tjahyadi kepada Riau Pos di Telukkuantan, Kamis (9/1/2020).
Soal pencopotannya, Reza meminta Kabid Administrasi Kepegawaian BKPP Hendri J jangan cerita soal hasil job fit dan assesment. Pasalnya, jika job fit tidak lulus, kenapa kemarin dirinya dipakai.
"Job fit itu semua direkayasa, gimana menjegal saya supaya saya tak bisa menjadi kepala dinas. Karena ada kepentingan d isitu," katanya geram.
Menurut dr Reza Tjahyadi, bahwa yang menilai kinerjanya bukan tim Kabid Administrasi Kepegawaian BKPP, melainkan yang menilai adalah orang lain.
"Tanya orang Puskesmas dan tanya staf saya. Apa kinerja saya bobrok. Jangan sok-sok bilang hasil job fit dan evaluasi kinerja," tegasnya.
Makanya, Reza mau klarifikasi soal kinerjanya dibilang jelek. Kalau pencopotan saat mengenai kinerja, tentu menurutnya, ada indikatornya. "Apa kinerja saya kurang maksimal atau gimana?. Tapi menurut kamu kurang, karena kamu ada kepentingan," katanya.
Masalah kinerja lagi, kata dr Reza, sejauh ini tidak ada masalah. Ia membeberkan selama ini penyaluran dana DAK dan realisasi fisik dan keuangan selama dirinya menjabat bagus, angka kematian ibu dan bayi menurun.
"Itu yang menilai orang provinsi. Bahkan temuan BPK tidak ada. Kuansing bebas penyakit kaki gajah, ada buktinya. Apalagi, mau ngomong soal kinerja juga," tegasnya.
Jadi menurut dr Reza, soal pencopotannya dari jabatan kepala dinas kesehatan sarat kepentingan. Jadi dimintanya sekali lagi jangan ngomong soal kinerja terkait alasan pencopotannya. Pasalnya, kinerjanya dipandang jelek karena ada kepentingan.
"Jangan bicara kinerja lagi. Saya lapor ke KASN nanti. Jangan macam-macam BKPP itu. Saya akan lapor ke KASN," ungkapnya.
Sementara Sekda Kuansing Dianto Mampanini mengatakan, sejauh ini belum ada pengganti dr Reza Tjahyadi sejak penonaktifan beberapa waktu lalu. "Penggantinya belum juga ditetapkan. Karena masih menunggu keputusan dari Pak Bupati," katanya.
Sumber: riaupos.co
Berita Lainnya
Kenalan di Medsos,2 Pemuda Ini Cabuli Anak Dibawah Umur
Polresta Pekanbaru Raih Peringkat Pertama Perlombaan Polmas Award Kapolri 2017
Mewakili KOPEK, Bupati Inhil Sampaikan Permasalahan Kelapa Kepada Kepala Staf Presiden RI
Aktivitas Bandara SSK II Pekanbaru Tak Seramai Biasanya 'Tiket Mahal'
Banyak Masyarakat Menelan Informasi Bulat-bulat, Hoax Pria Pingsan di Pekanbaru Tak Makan Dua Hari Dikira Kena Virus Corona
Panglima TNI, Kapolri dan Menteri LHK Turun ke Riau 'Tangani Kabut Asap'
Di Isukan Dirinya Akan Gantikan Mayandri Suzarman Sebagai Sekretaris PERADI Pekanbaru,Ini Pernyataan Advokat Muda Asal Inhil
Gandeng Perusahaan Tambang Batu Bara, FKWI laksanakan Program Bedah Rumah di Kec.Kemuning
Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual,Mantan Dokter Ini di Vonis 175 Tahun Penjara
Tekuk Spurs 1-0, MU Raih Kemenangan Keenam di Bawah Solskjaer
Wiranto Ungkap Siapa Aktor Politik Aksi Demo 4 November
Terima Raport SAKIP, Bupati HM Wardan: Predikat Tetap Namun Nilai Naik