Penerimaan Peserta Kartu Prakerja untuk Gelombang Pertama Diumumkan Pada 17 April 2020

BUALBUAL.com - Pendaftaran program Kartu Prakerja resmi dibuka pemerintah. Program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi pencari kerja ini bisa diakses secara online. Pemerintah tidak membatasi calon pendaftar, boleh pekerja atau mereka yang baru mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sistemnya terbuka dan open akses, dari mana pun bisa," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Sabtu (11/4).
Pendaftaran program Kartu Prakerja akan dimulai pada hari Sabtu 11 April 2020. Pendaftaran ditutup pada hari Kamis, 16 April 2020. Lalu pengumuman penerima manfaat Kartu Prakerja pada Jumat 17 April 2020.
Semula program ini bakal diimplementasikan hanya di tiga wilayah, yaitu Bali, Manado dan Riau. Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah memutuskan tidak membatasi para penerima manfaat Kartu Prakerja.
Meski begitu dalam prosesnya nanti pemerintah akan tetap menyeleksi penerima manfaat. Akan dilakukan pengecekan ulang dengan data yang dimiliki tim program ini. "Kami akan baca dan pilah untuk terima di gelombang pertama," kata Menko Airlangga.
Pemerintah Jamin Keamanan Data Peserta Kartu Prakerja
Setidaknya sudah ada 5,5 juta data yang dimiliki tim seleksi untuk jadi bahan pengecekan para pendaftar program ini.Dalam hal ini, tim program menggunakan data dari berbagai sumber. Mulai dari data base Kementerian Ketenagakerjaan, BPJamsostek dan sejumlah sektor. Misalnya sektor pariwisata, industri dan UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Tim TKS akan memastikan penerima manfaat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berusia 18 tahun dan tidak sedang dalam melanjutkan pendidikan.
Untuk itu, selain dengan sejumlah kementerian/lembaga tadi, proses pengecekan juga melibatkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil.
Menko Airlangga menjamin, data dan informasi para pendaftar aman dari pihak yang tak bertanggung jawab. Sebab, program ini melibatkan berbagai data base dan data center yang berbeda.
"Tentu dengan keamanan data yang berbagai data base dengan data center yang beda, jadi aksesnya, ada batasnya," kata Menko Airlangga.
Berita Lainnya
Pengguna Mandiri Lebih Banyak Dibanding Yang Dibayari Negara "Jokowi Sidak Peserta BPJS Kesehatan"
Istana Minta Publik Tidak Nyinyir Terhadap Jokowi "UU KPK Selesai Direvisi"
Kasih Tahu Teman Mu! Untuk Lulusan SLTA Besok KemenPAN-RB Buka Pendaftaran Seleksi CPNS 2021
Presiden Jokowi Disarankan Terapkan Teori Kaca Spion, Sebelum Angkat Ahok Jadi Bos BUMN
Ternyata Romahurmuziy Ditangkap Di Depan Posko Pemenangan TKD Jokowi-Maruf
Jokowi Jangan Sampai Indonesia Dipimpin Orang Tak Berpengalaman, Maksudnya?
Jokowi Terima Gelar Adat, SBY Lansung Tunda Berkunjung ke LAM Riau
Diisukan Maju Pilpres 2024, Anies: Presiden Jokowi Saja Baru Dilantik Sebulan
Jokowi Sebut Harga Beras Stabil
Prof Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025
Walikota Tanjungpinang H Syahrul melepaskan kontigen di Aula SMPN 4 Tanjungpinang
Dewan Pers Luncurkan Hasil Survei Indeks Kemerdekaan Pers 2021