Wan Abu Bakar: Aneh LSM Lingkungan Menilai Orang yang Belum Bekerja
![](https://www.bualbual.com/assets/berita/original/37469332525-wan_abu_bakar.jpg)
BUALBUAL.com - Penilaian miring terhadap Makmun Murod yang disampaikan aktivis lingkungan dari Walhi dan Jikalahari dianggap menyesatkan oleh tokoh masyarakat Riau Wan Abu Bakar. Bahkan penilaian itu dirasakan aneh dan kurang mengena.
"Saya menganggap aneh saja sekelas Walhi dan Jikalahari menilai orang yang belum bekerja. Agak kurang level saya kira. Tapi, kalau yang dinilai itu calon gubernur atau calon menteri mungkin baru levelnya," ungkap Wan Abu Bakar yang juga tokoh asal Kepulauan Meranti, Sabtu (30/5/2020).
Terlebih terhadap sosok Makmun Murod, Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Meranti yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Tudingan bahwa yang bersangkutan berperan besar meloloskan RAPP dan anak perusahaannya PT SRL (Sumatera Riang Lestari) beroperasi di Meranti dinilai mengada-ngada oleh Wan Abu Bakar.
"Perlu dipahami kewenangan kehutanan paling besar itu ada di Provinsi dan pusat, bukan di dinas kabupaten/kota," tegas Wan.
Sepengetahuan Wan Abu Bakar, malah Murod berperan besar menyelamatkan hutan dan lahan gambut di Meranti. Diantara terobosan yang dilakukan adalah menonjolkan komoditas unggulan lokal berupa sagu dan kopi yang menjadi identitas daerah yang diakui di Kementerian Pertanian. Sebagai Doktor di bidang lingkungan dia paham betul bahwa kelapa sawit kurang cocok dikembangkan di wilayah kepulauan yang didominasi gambut.
"Setahu saya, saat Murod menjabat Kadis Kehutanan Meranti, dia mampu menyakinkan Bupati untuk mengembangkan komoditi selain sawit meskipun untuk kabupaten lain khususnya Riau daratan menjadi andalan. Hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan lahan gambut. Hal ini tentu berbeda, untuk Riau daratan dimana Kelapa Sawit bisa berkembang dengan baik.
Kebijakan itu mendapat dukungan pusat yang pada akhirnya menjadikan Meranti pilot project restorasi gambut nasional. Bahkan, kata Wan, dirinya juga mengetahui betul sepak terjang Murod mengangkat sagu Meranti ke level nasional.
"Pertama di Indonesia, varietas sagu Meranti berhasil dilepas atas usaha Murod sebagai Kadis Kehutanan dan Perkebunan di Meranti. Atas keberhasilannya dalam mengembangkan sagu, Murod diminta Kementerian Pertanian sebagai Tenaga Ahli dalam menyusun Grand Design Pengembangan Sagu di Indonesia. Begitu juga kopi liberika Meranti yang dikembangkan hingga menjadi salah satu kopi indeks geografis (IG) nasional," jelas mantan Gubernur Riau tersebut.
Atas dasar itulah, Wan Abu Bakar merasa terkejut jika ada yang menuding seakan-akan Murod tidak care dengan kelestarian hutan di Meranti.
"Saya kira tudingan itu terlalu dini dan kurang mengena. Orang Meranti lebih tahu dan sudah merasakan kinerja Murod. Buktinya dia dipercayakan sebagai Kepala Bappeda oleh Bupati Meranti," tutup dia.
Berita Lainnya
PT Pulau Sambu Group Bagikan 14.000 Roti Kaleng di 5 Kecamatan
Gelar Baksos, TLCI Chapter #2 Riau Berhasil Terobos Daerah Terisolir
Polsek Rengat Barat gelar Minggu kasih dan Menjalin silaturahmi erat bersama Jemaat GPdI Elsadai
Wabup Ardian Saputra Berikan Bantuan kepada Balita Penderita Tumor
Gandeng YVB, Polsek KSKP Tembilahan Bagi-bagi Takjil Gratis ke Kaum Duafa dan Tukang Becak
Pembangunan Mushalla Ibnu Al Amin Tembilahan Butuh Bantuan Donatur
Jelang Idhul Fitri 1442 H, PT SSR dan PT SIR Inhu Salurkan Ratusan Paket Sembako
Harga Kelapa Semakin Anjlok, HMI Tembilahan Minta Bupati HM Wardan Evaluasi Kinerja BUMD PT KIG
IWO Riau dan Kapolsek Rumbai Bagikan 2.000 Masker Gratis di Perempatan PCR
Pemkab Lampura Serahkan Bantuan kepada Korban Angin Puting Beliung
Polres Inhil Bersama Baznas dan RSUD PH Gelar Kegiatan Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Mata Katarak
Ananda Rizki Asal Gaung Butuh Bantuan Para Dermawan