Golkar Harus Menang di Pilkada Siak, Menyangkut Harga Diri Syamsuar

BUALBUAL.com - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Golkar Riau, Ikhsan, mengatakan bahwa dari 9 daerah yang akan menggelar Pilkada di Riau, pihaknya memberi perhatian lebih pada Pilkada Kabupaten Siak. Tempat dimana Syamsuar pernah dua periode jadi bupati itu Golkar harus menang.
Ikhsan mengatakan, partainya optimis akan memenangkan Pilkada Siak. Pertimbangannya, di Siak Golkar memiliki suara cukup signifikan. Hasil Pemilu lalu Golkar berhasil mendulang 8 kursi untuk parlemen. Perolehan suara tersebut sudah cukup bagi Golkar mengusung sendiri pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Selain itu, sosok Syamsuar sebagai Ketua DPD Golkar dan juga gubernur Riau, akan memberi pengaruh terhadap perolehan suara partainya pada Pilkada Siak yang akan dihelat 9 Desember tersebut.
"Ketua kita (Syamsuar) berasal dari Siak. Beliau dua periode jadi bupati disana. Di Siak ini merupakan basis beliau, ada historis disana. Jadi tentu ini jadi semacam harga diri dan marwah beliau. Bahwa memang Siak adalah basis beliau, jadi calon Golkar di Siak wajib menang," kata Ikhsan.
Disinggung mengenai kandidat yang akan diusung partai berlambang pohon beringin rindang itu, Ikhsan mengatakan masih dalam proses finalisasi. Ia belum bisa menyebarkan secara luas, walaupun saat ini sudah disebut-sebut Golkar akan mengusung Kadishub Siak Said Arif Fadillah.
"Masih finalisasi, karena memang kita ingin koalisi dengan beberapa partai. Mudah-mudahan PDI-P, Gerindra dan Demokrat ini bisa gabung ke kita juga," katanya.
"Kan head to head lebih bagus, karena memang kalau lawan petahana (Alfedri) harus head to head. Kalau ditanya kenapa ingin head to head padahal sebelumnya berkoalisi, ya ini kan politik. Kadang bisa jadi kawan kadang bisa jadi lawan. Yang penting silaturahminya nggak rusak," kata Ikhsan lagi.
Kontestasi Pilkada ini, lanjut Ikhsan, sebagai upaya dari anak negeri yang ingin membangun bangsa. Maka jika ada kesamaan politik atau perbedaan politik masa lalu, itu merupakan hal biasa.
"Itu kan hal biasa dalam politik. Bahkan kita bisa lihat di nasional, sewaktu Pilpres pak Jokowi dan Prabowo rival. Tapi setelah selesai kan pak Jokowi membawa pak Prabowo jadi menteri. Jadi bagi kami di Golkar itu hal biasa," ujarnya.
Berita Lainnya
Kampanye Hitam Serang Kasmarni, Selebaran Pembusukan di Sebar di Jalan Aman Duri
Kasmarni Berserah Diri kepada Allah, Usai Gunakan Hak Pilih di TPS 3 Muara Basung
Jumpa Haris Azhar, KNPI Riau Perkuat Semangat Menghantam Koruptor
Kampanye Dialogis di Rumbai, Abdul Wahid Ingin Wujudkan Riau Sejahtera
Polda Dituding Terlibat Pengrusakan Baliho Partai Demokrat, Ini BUAL Bantahan Kapolda Riau
Nobar Pidato Politik Ketum Demokrat Sukses, Masyarakat Okura Nyatakan Sikap Dukung AHY jadi Cawapres Anies Baswedan
Kampanye di Tenayan dan Kulim, Marzuki: Kalau Pekanbaru Mau Berubah, P4TEN Harus Menang
80 Paket Beras, DPC Gerinda Inhil Serahkan Ke Posko Relawan Covid-19 Ikatan Wartawan Online
Blusukan ke Pasar Ujung Batu, Abdul Wahid Janji Stabilkan Harga Pasar
BK DPRD Tubaba Akan Menindaklanjuti Setelah Ada Surat Laporan Fraksi Hanura dan Nasdem
Ketua DPC PKB Inhil, Dampingi Dani M Nursalam Lantik DPAC dan DPRt se-Kecamatan Pelangiran
Setelah Foto Bersama Tokoh dan Ulama Viral, Edy Natar Bertemu Sofyan Siroj ada Apa?