Bagus Santoso: Situs Budaya Peninggalan Sejarah Harus Terjaga
BUALBUAL.com - Ketenaran nama Laksamana Raja di Laut, membuat ramai orang ingin mengunjungi situs budaya peninggalan bersejarah di tanah Melayu. Yang diketahui bersemayam di Bukit Batu.
Hanya saja situs budaya yang sakral dan bernilai sejarah tersebut belum sepenuhnya mendapatkan sentuhan pemeliharaan.
Ini terungkap saat Tokoh Masyarakat Bengkalis, Bagus Santoso menelusuri situs budaya bersejarah tersebut, Rabu (15/7/2020).
Dari hasil kunjungan Bagus Santoso didampingi Kades Izhar Sapawi, Pemuka masyarakat Atan Hamzah, Heru Wahyudi, Arif, Sarwo dan rombongan saat itu, diketahui infrastruktur jalan menuju lokasi makam Laksamana satu tak memadai.
"Walupun sebagian sudah disemenisasi tetapi terlihat, bukan jalan utama melainkan jalan untuk akses pertanian, " ujar Tokoh Muda Bengkalis Bagus Santoso, saat berbincang dengan media, Kamis (16/7/2020), di Pekanbaru.
Hal yang sama, kata mantan Anggota DPRD Riau ini, akses jalan menuju makam Laksamana dua harus melewati perkebunan sawit dan sebagian masih semak belukar.
Pasca pemekaran desa Bukit Batu menjadikan situs pemakaman yang dulunya di desa Bukit Batu sekarang berubah.
Yang mana makam Datuk Laksamana satu terletak di desa Bukit Batu. Sedangkan makam Laksamana dua, tiga, dan empat masuk ke desa pemekaran Sukajadi
Bagus Santoso yang juga bakal calon Wakil Bupati Bengkalis ini juga berpendapat perlunya membuat masterplan pengembangan objek wisata.
"Paling utama menggali sejarah secara komprehensif dengan melibatkan masyarakat setempat serta berbagai stakeholder, " ujar Bagus.
"Jika situs ini dikelola dengan maksimal, misalnya dijadikan komplek pemakaman Laksamana satu hingga empat tentu akan lebih baik. Langkah ini tepat sekali sehingga akan menarik banyak pengunjung untuk datang ke Bukit Batu, " tambah Bagus Santoso.
Sementar itu Encik Yassir, keturunan Panglima Dalam Encik Umar mengharapkan makam Datuk Laksamana yang berada di desa Bukit Batu dan desa Sukajadi dapat dilengkapi prasarana penunjang bagi para pengunjung dan peziarah.
Setakat ini, baik infrastuktur akses jalan menuju lokasi makam Laksamana satu, dan Laksamana dua belum disemenisasi.
Begitu juga sarana peziarah di Laksamana satu, walau sudah ada bangunan terbuka untuk istirahat peziarah, namun belum dilengkapi dengan sarana yang sangat dibutuhkan seperti toilet, bak air, mushola dan sumur.
"Kami bermohon di sini dibangun jalan yang memadai dan juga sarana pendukungnya,"harap Encik Yassir yang tinggal di Dumai.
Hal senada disampaikan oleh Izhar Sapawi Kepala Desa Sukajadi pemekaran dari Desa Bukit Batu dan pemuka masyatakat Atan Hamzah.
Dikatakan Sapawi, pihak desa sudah mengajukan program kegiatan terkait pendukung kawasan wisata religi Datuk Laksamana.
Diantaranya pembangunan jalan, jembatan, perbaikan fasilitas makam, dan yang terpenting akses jalan menuju makam Laksamana satu, dua, dan tiga.
Berita Lainnya
Berkunjung ke Fosiwaja Tanjungpinang, Ini Pesan Babe Nuh
Bupati dan Kapolres Tubaba Jadi saksi Pernikahan Putri dari Ketua Pederasi Adat Megou Pak
Lembaga Tepak Sirih Rohil Kenalkan Tari Daerah Sejak Dini
Ketua DPC PWO Lampura, Agendakan Pelantikan Kepengurusan dan Akan Audensi dengan Bupati
Membuat Decak Kagum, Ini Dia Juara Gelanggang Pantun se Riau
LSP Pers Indonesia Bakal Sertifikasi 35 Wartawan Utama di Batam
Sejarah Istana Hinggap Sultan Siak di Pekanbaru
Syafrizal SE Ajak Lapisan Masyarakat Kabupaten Kampar untuk Diklat
YLBH KUTUB dan LAN Lampung Tidak Pandang Bulu Sepakat Perang Lawan Narkoba
HPSN 2021, PC PMII Kota Cimahi Peringati Longsornya TPA Leuwigajah
Mengenal Selembayung Bangunan Adat Khas Melayu, Warisan Budaya Tak Benda Riau
Keren! Gen Halilintar Masuk Nominasi Kids' Choice Awards Tahun 2023