Bikin Geger, Agama Baru di Sumbar: Tak Percaya Allah, Cuma Akui Nabi Ibrahim
BUALBUAL.com - Sekelompok orang yang menganut agama baru bernama Agama Muslim, menggegerkan warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Menurut informasi yang didapat Covesia.com--jaringan Suara.com, aliran keagamaan tersebut sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1996.
Satu kelompok masyarakat di Nagari Sumani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok yang menamakan 'Agama Muslim' ini, mengakui tuhannya adalah Rabbi.
Rabbi bagi mereka berarti Yang Menciptakan, bukan Allah SWT. Kemudian nabinya adalah Nabi Ibrahim AS, bukan Nabi Muhammad SAW.
Sejumlah aturan di Agama Muslim ini jauh berbeda dari ajaran yang dibawa Rasullah Muhammad SAW.
Ajaran 'Agama Muslim' ini tidak mewajibkan salat, tetapi mewajibkan mengingat Rabbi. Tidak berpuasa, tapi harus mengendalikan hawa nafsu.
Selain itu, kewajiban berhaji hanya untuk para guru. Bagi pengikut yang ingin berhaji, bisa diwakilkan kepada guru.
Artinya, seluruh ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, tidak dipercayai oleh pengikut 'Agama Muslim.'
Diduga, ajaran ini dibawa oleh salah seorang warga Kota Padang ke Solok setelah belajar di Kota Surabaya, Jawa Timur sejak tahun 1996.
"Kami sudah pantau dan melakukan investigasi soal Agama Muslim ini. Kesimpulannya, MUI menyatakan Agama Muslim ini bukan bagian dari Islam. Mereka sudah keluar dari Islam," kata Sekretaris Umum MUI Kabupaten Solok, Elyunus Asmara kepada Covesia.com, Jumat (24/7/2020) melalui seluler.
Dengan dinyatakan bahwa Agama Muslim bukan merupakan 'Agama Islam,' MUI merasa tidak berkewajiban melakukan pengawasan dan pemantauan kepada para pengikutnya.
Hanya saja, diperlukan pembinaan agar ajaran ini tidak mempengaruhi orang Islam untuk murtad seperti mereka.
"Yang perlu sekarang adalah perhatian dari lembaga yang memiliki perhatian kepada orang Islam. Agar ajaran ini tidak merusak iman orang Islam dan akhirnya menjadi murtad seperti mereka," katanya.
Di samping itu, Elyunus mengaku MUI sulit untuk berdiskusi dan saling bertukar wawasan.
Pasalnya, mayoritas guru dan pengikutnya tidak memahami Islam dan Tauhid. Apalagi, rata-rata tidak berpendidikan.
"Rata-rata mereka tamat SD dan tidak berpendidikan. Keinginan untuk memahami dan mempelajari Islam maupun Tauhid juga tidak ada. Jadi susah untuk berdialog dengan mereka," katanya.
Dari pantauan MUI Kabupaten Solok, jumlah pengikut 'Agama Muslim' ini berjumlah puluhan orang yang tersebar di Nagari Sumani, Koto Sani dan Rumbak.
Namun, dari informasi yang berkembang. Ajaran serupa juga ada ditemukan di Kabupaten Dharmasraya.
"Apakah ada kaitan ajaran yang serupa di Dharmasraya itu dengan Agama Muslim di Solok, kami tidak tahu. Tapi ajarannya sangat mirip. Ada juga di Dharmasraya," ucapnya.
Elyunus juga meminta agar MUI Sumatera Barat dan Pusat untuk memperhatikan Agama Muslim ini. Pasalnya, tidak hanya berkembang di Kabupaten Solok. Tetapi sudah ada di Dharmasraya dan Kota Surabaya.
"Jadi bukan hanya di Solok. Ajaran ini dibawa dari Kota Surabaya dan berkembang juga di Dharmasraya," katanya.
Berita Lainnya
Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kelurahan Talang Mandi, Qori Qoriah Torehkan Prestasi
Yayasan Darul Falah Desa Kampung Baru Gelar MTQ ke-I Tingkat Pelajar dan Umum
Malam ketujuh Tahlilan di rumah Almarhumah Bunda Yusri, Di hadiri Pejabat Kampar
Kemenag RI: Hasil Sidang Isbat 1 Ramadan Jatuh pada Selasa 13 April 2021
Josua Silitonga Bersyahadat Karena Ingin Menjadi Pria Muslim dan Menikahi Pujaan Hatinya
Kades Muara Dilam Komit Berinovasi Wujudkan Generasi Berlian Melalui Program Keagamaan
Harapan Warga Terluar Kepri Program Mubaligh Hinterland Berlanjut
Dihadiri Bupati Bengkalis Kasmarni, Pengurus LPPD Kabupaten Bengkalis Resmi Dilantik
Malam Pembukaan MTQ ke-47, Bupati Kasmarni, Harap Minat Generasi Muda Baca Al-Qur'an Semakin Meningkat
MUI Riau Imbau Pemerintah Ambil Langkah Persuasif, Karena Masih Ada Masjid Laksanakan Tarawih Berjamaah
Jamaah Haji Asal Riau Bertambah 3 Orang yang Wafat, Total Menjadi 18
Dapat Bansos Terdampak Covid-19, Gahrim Masjid Raya Ucapkan Terima Kasih pada Kapolres Bengkalis