Kepala Suku Sakai, Sebut PKS PT PAA Sebagai Aset Yang Wajib Dilindungi Bersama
BUALBUAL.com -Tidak ada Gading yang tidak Retak, pepatah ini sangat tepat bagi kehidupan manusia. Tidak ada mahluk hidup yang sempurna, hal positif dan negatif pasti dirasakan manusia. Apalagi perusahaan yang berproduksi, dampak lingkungan akan ada, hanya saja bagaimana pihak perusahaan meminalisir dampak yang ditimbulkan suatu perusahaan besar.
Pihak Managjemen Perusahaan Kelapa Sawit PT Pelita Agung Agrindustri (PAA) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Bathin Solapan, juga mengakui hal yang berkaitan diatas.
Namun dibalik semua itu Masyarakat sekitar juga mengakui perusahaan ini memberikan kontribusi positif dan juga mengakui keberadaan PKS PT PAA merupakan salah satu Asset yang ada di Kecamatan Bahtin Solapan, secara umum Kabupaten Bengkalis.
Hal ini diungkapkan Kepala Suku Sakai Batin Sobanga, Datuk Muhammad Nasir.saat dihubungi wartawan, mengakui bahwa dari sudut pandangnya selama ini, perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan kelapa sawit itu telah berkontribusi baik dalam hal tenaga kerja lokal maupun program kemasyarakatan.
Disebutkannya, keberadaan PT PAA tergantung dari sisi melihat. Kalau ia menilai, ini adalah aset yang ada di wilayah ini untuk terus dipelihara. Sebab banyak warga bergantung hidup dari sana. Kalau belum terakomodir sesuai harapan, kita juga memaklumi, pihak perusahaan juga mengukur sesuai kemampuan mereka,
"Kalau saya menilai, dampak negatifnya itu sangat kecil. Kemarin ada pemuda yang mengatasnamakan Sakai, ini sebenarnya tidak bisa dikatakan demikian. Sedikit disayangkan, hal ini tidak mesti terjadi, kami sebagai tetua semestinya tempat mereka bertanya dan meminta unjuk ajar sebelum melangkah," terang M Nasir diamini Datuk Bumbung Rahman.( Kamis, 20/5/2021).
Menurutnya, ibarat Bapak dengan anak yang mengedepankan rembuk sebagaimana adat Melayu di Negri Junjungan ini. Apalagi kalau membawa identitas masyarakat adat setempat.
"Semua itu bisa dibicarakan baik-baik, kalau kita lihat jauh ke depan, hubungan baik itu yang mesti dijaga. Kekerabatan dan lainnya kita harus dimengerti mereka juga," ungkapnya.
Menurut Nasir, selama ini keadaan PKS PT.PAA tersebut, telah berkontribusi baik terhadap masyarakat, terutama warga Sakai. Beberapa pemuda Sakai dan warga setempat juga ada yang bekerja di PT PAA.
"Harapan kita tentu penyelesaian, kita ingin kedamaian dan ketentraman. Yang diajukan pemuda itu kalau saran dari saya sebenarnya mesti kita duduk sama, jangan ada diantara kita ada yang tak enak hati. Semuanya dapat diselesaikan dengan baik, itu keinginan saya sebagai yang dituakan dalam suku Sakai ini," tuturnya.
Nasir menyebut, masyarakat Suku Sakai bukan lagi masyarakat yang terbelakang. Kehidupan di bantaran Sungai sudah bukan menjadi kebiasaan lagi, dulu, katanya memang diakui masyarakat Sakai masih bergantung dengan hasil sungai.
"Namun sekarang tidak, warga Sakai sudah banyak berkebun dan pindah lokasi sejak sungai dipakai Chevron. Untuk ketergantungan di sungai sudah tidak ada lagi, tidak ada yang menggantungkan, paling-paling yang hobi mancing saja," katanya.
Terkait limbah yang dituding pemuda tersebut, Nasir tak melihat dampak yang buruk. Sebab, ikan-ikan dan habitat kehidupan air justru masih ada.
Adapun keberadaan sampan, saat ini bukan untuk mencari ikan tetapi dimamfaatkan untuk melangsir sawit melalui jalur sungai tersebut.
Senada dengan itu, Kepala Suku Sakai Batin Bumbung A Rahman menjelaskan, bahwa awalnya komunitas suku Sakai memang bertempat tinggal dan mencari nafkah sebagai pencari ikan di Sungai Sebanga, tetapi sejak tahun 1980-an setelah sungai Sebanga dimanfaatkan oleh Chevron sebagai kanal, masyarakat suku Sakai tidak lagi bermukim di pinggiran Sungai.
"Masyarakat Sakai tidak lagi mencari ikan di sana. Sejak saat ini tidak ada lagi masyarakat Suku Sakai yg bergantung mencari nafkah di Sungai Sebanga. Kami bangga sama anak kemanoan kami yang semakin berpikiran maju, namun kalau masih boleh mari duduk bersama dan mencari solusi, yang terpenting menjaga ketentraman dan silaturahmi yang telah terjalin dengan perusahaan yang ada di daerah ini," pinta Datuk A Rahman.
Berita Lainnya
Gerindra dan PKS Uji Tiga Calon Pengganti Sandiaga Uno
Pemilik Gelper di Pekanbaru, Dipanggil Satpol PP
Pakai Rompi Orange, Imam Nahrawi Ditahan KPK
Sukino Resmi Pimpin PERKAHPI Riau Periode 2020-2025
Ditinggal Sekejab Untuk Mengambil Handuk, Balita 3 Tahun Ditemukan Meninggal Dalam Parit Simpang Gaung Inhil
Terjaring Razia, 8 Pasangan Mesum dan PSK Diamankan
Batiah 11 Tahun Jadi Petugas Kebersihan Alhamdullah Atas Rejeki Allah Melalui Bapak HM. Wardan Saya Bisa Berangkat Ketanah Suci
FPI Laporkan Akun Facebook Yohana Ke Polisi , Yang Menghina Ustaz Abdul Somad
Poto Selfie Berdarah Ronaldo Menjadi Viral Didunia Maya
Waspada, Uang Pecahan Sepuluh Ribu Mainan Mirip Asli Beredar
17 Santri di Padang Panjang Aniaya Teman Hingga Tewas 'Kamar Asrama Putra Jadi Saksi'
Diduga Alami Depresi, Perempuan Muda Sayat Nadi di Toilet Mal